JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang hari raya Idul Fitri pada 24 Mei ini, aktivitas di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat kembali ramai.
Camat Tanah Abang, Yassin Passaribu mengatakan, ia bekerja sama dengan 60 petugas Satpol PP untuk melakukan penertiban kepada padagang kaki lima (PKL) dan pengunjung yang nekat berdagang dan berbelanja di Tanah Abang di tengah wabah penyakit infeksi pernapasan Covid-19 ini.
Ia mengatakan, penertiban itu sejalan dengan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Baca juga: Pasar Tanah Abang Disesaki Warga di Tengah PSBB, Satpol PP Kewalahan
Namun Yassin mengaku hanya mengumpulkan data pelanggaran dari pedagang dan pengunjung saja. Pihaknya tidak memberikan sanksi kepada pedagang yang melakukan pelanggaran.
"Pengunjung dan pedagang kami (catat di) berita acara pemeriksaan (BAP) namun memang kalau perlawanan tidak ada, karena mereka (pedagang) sebenarnya sadar dan tahu (akan peraturan) tapi memang terpaksa berjualan begitu," kata Yassin, Senin (18/5/2020).
Yassin mengemukakan, ia tidak tega memberi sanksi seperti melakukan penyitaan barang.
Berdasarkan pengakuan para pedagang, kata Yassin, mereka terpaksa berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Mereka butuh memang, jadi kami suruh tutup ya mereka tutup. Tapi ketika kami pindah ke tempat yang lain, pedagang tadi malah buka lagi di tempat yang sama," tuturnya.
"Kami juga tidak melakukan penindakan yang sifatnya penyitaan karena bagaimanapun kami berusaha untuk menjaga agar mereka tidak terlalu rugi," imbuh Yassin.
Yassin mengaku kewalahan dalam melakukan penertiban. Jumlah petugas Satpol PP sangat minim dan belum mampu untuk menjaga lapak-lapak pedagang yang mencapai ratusan jumlahnya.
Baca juga: Kewalahan Cegah Pedagang Jualan di Trotoar Tanah Abang, Camat Kerahkan Lebih Banyak Satpol PP
Apalagi para para pedagang liar yang merupakan warga yang berasal dari pemukiman di sekitar Pasar Tanah Abang. Para pedagang itu pun memanfaatkan rumah mereka sebagai tempat berjualan.
"Pertokoan di Blok A tutup, tapi di bawahnya menjamur para pedagang yang berjualan di pemukiman tersebut. Kejadian serupa juga terjadi di Blok F dan G, banyak pedagang di trotoarnya," ujar Yassin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.