Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Guru Honorer Dapat Bantuan Kuota Internet untuk Mengajar via Online Selama PSBB

Kompas.com - 19/05/2020, 15:38 WIB
Walda Marison,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Sebanyak 25 guru honorer di Madrasah Ibtidaiyah Swasta, Jagakarsa, Jakarta Selatan mendapatkan bantuan paket internet selama dua bulan sebesar Rp 2.500.000.

Paket tersebut diberikan lantaran para guru honorer mengalami kesulitan membeli kuota internet untuk kegiatan belajar mengajar via online selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Hal tersebut dikatakan Chrisbiantoro selaku ketua Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) selaku pemberi sumbangan.

Baca juga: 8.146 Pelajar di Kota Tangerang Terima Bantuan Pulsa

"Kebetulan memang mereka tidak ada biaya, jadi kita beri bantuan. Kalau di Jakarta ini kan fokus kita beri bantuan ke sekolah-sekolah untuk bantuan kuota internet," kata Chrisbiantoro, Selasa (19/5/2020).

Menurut dia, kuota internet menjadi kendala para guru yang harus melakukan kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi Covid-19.

Sebab, umumnya sekolah swasta menengah tidak menyediakan biaya khusus kuota internet kepada tenaga pengajar.

YIIM memfokuskan bantuan kepada sekolah swasta karena dia menilai sekolah negeri sudah mendapat biaya dari pemerintah.

"Kami juga memberikan bantuan buku-buku bacaan serta alat tulis untuk mereka para siswa. Kami hanya ingin kegiatan belajar-mengajar tidak lumpuh," ucap Chrisbiantoro.

Chrisbiantoro mengatakan, bantuan paket pulsa ini akan terus diberikan ke setiap sekolah yang membutuhkan di kawasan Jabodetabek.

"Bulan Juni kebetulan sudah ada beberapa sekolah yang akan kita salurkan bantuan. Ada SMP Hangtuah Jakarta Utara, Sekolah Tuhu Bhakti Semper, ada juga SMK di Depok, Bogor. Ada juga sekolah khusus kejar paket Pulogadung," ucap dia.

Chrisbiantoro berharap bantuan tersebut bisa tepat sasaran dan berguna selama proses kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi Covid-19. 

Jika ada pihak sekolah yang merasakan membutuhkan bantuan serupa, dapat menghubungi Chrisbiantoro di nomor  0813-1907-0436.

"Bantuan dikhususkan untuk sekolah di wilayah Jabodetabek," tutup dia.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com