Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Munculnya Pasar Kaget, Pengawasan PSBB di PIK Pulogadung Diperketat

Kompas.com - 20/05/2020, 14:14 WIB
Dean Pahrevi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengawasan kawasan Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulogadung, Kelurahan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur akan diperketat guna mencegah timbulnya pasar kaget di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Camat Cakung Achmad Salahuddin mengatakan, pengawasan akan dilakukan oleh personel gabungan Satpol PP, Dishub, TNI, dan Polri.

"Ya nanti kita akan programkan lagi (pengawasan kawasan PIK secara ketat) dan kita panggil koordinator (pedagang) kira-kira kita upayakan supaya ada pengaturan yang penting physical distancing-nya bisa diterapkan," kata Achmad kepada Kompas.com, Rabu (20/5/2020).

Baca juga: Kepatuhan Warga Berada di Rumah Menurun dan Keputusan Pemprov DKI Perpanjang PSBB

Sejauh ini kawasan PIK Pulogadung sudah dijaga ketat oleh petugas agar tidak ada aktifitas jual-beli. Akses masuk kawasan PIK juga sudah ditutup.

Hari Lebaran 2020 yang semakin dekat membuat pengawasan terhadap kawasan PIK Pulogadung harus diperketat guna mencegah timbulnya pasar kaget atau pasar malam.

Achmad menambahkan, pihaknya juga akan memanggil sejumlah koordinator pedagang kaki lima untuk diajak bekerja sama demi menegakkan aturan physical distancing.

"Koordinator para pedagangnya (dipanggil), sebab tidak akan mungkin mereka berdagang kalau tidak ada yang koordinir," ujar Achmad.

Baca juga: Cerita Kekecewaan WNI dari Luar Negeri yang Dikarantina di Asrama Haji, Kotor hingga Tak Ramah Anak

Sebelumnya viral di media sosial foto pasar kaget yang muncul di kawasan PIK Pulogadung dan dipenuhi masyarakat pada Selasa (19/5/2020) malam.

Namun, hal itu diragukan kebenarannya oleh Achmad. Sebab, selama masa PSBB, akses masuk kawasan PIK ditutup dan kawasan PIK diawasi ketat oleh petugas Satpol PP.

"Ya (bukan di kawasan PIK Pulogadung), belum tahu karena barusan dari anggota saya di kelurahan bilang tidak ada (pasar kaget di kawasan PIK Pulogadung)," kata Achmad, Rabu.

"Untuk di PIK itu terhadap pedagang yang ada sudah beberapa kali kita lakukan penertiban dan akses masuk ke PIK pun dijaga khususnya selama PSBB ini," lanjut Achmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com