Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sayuran Gantung", Cara Warga Ciputat Bantu Tetangga di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 20/05/2020, 14:41 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Aksi solidaritas masyarakat membantu sesama terus muncul di tengah pandemi Covid-19.

Seperti yang dilakukan warga Kampung Cilalung, Jombang Ciputat, Tangerang Selatan.

Mereka menggantungkan beragam kebutuhan pokok di tiang kayu yang meyerupai jemuran di lahan kosong.

Murniati, warga setempat yang menjadi koordinator mengatakan, pemberian bantuan sayuran dan lainnya tersebut telah berlangsung sejak Sabtu (16/5/2020) kemarin.

Baca juga: Kepatuhan Warga Berada di Rumah Menurun dan Keputusan Pemprov DKI Perpanjang PSBB

Bantuan tersebut bermula saat Murniati dan 10 warga setempat yang menjadi donatur melihat banyak warga terdampak Covid-19.

"Akhirnya kami coba bantu sayuran gantung. Setiap pagi sayuran kami gantung di situ untuk warga secara gratis," ujar Murniati saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/5/2020).

Namun seiring berjalan, semakin banyak warga yang ikut membantu.

Setiap pagi mereka menyerahkan berbagai jenis sayuran, tempe, tahu, hingga cabai untuk dibagikan secara gratis.

Berbagai bahan kemudian dikemas dalam kantong, lalu digantung.

Baca juga: Cerita Kekecewaan WNI dari Luar Negeri yang Dikarantina di Asrama Haji, Kotor hingga Tak Ramah Anak

"Antusias warga semakin tinggi, jadi mekanisme sayuran di-drop ke saya atau ke lokasi langsung. Nanti dibantu ibu-ibu lain untuk dikemas baru digantungkan dan diambil warga membutuhkan yang sudah mengantre," ucapnya.

Murniati menjelaskan, jumlah paket bantuan semakin meningkat setiap harinya.

Saat ini, sekitar 85 paket yang digantung setiap hari dari semula hanya 40 bungkus.

"Bantuan ini akan berlangsung selama covid-19 masih ada. Tapi karena mendekati Lebaran, bantuan terakhir itu hari Jumat dan kembali berjalan setelah Lebaran," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com