Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Mudik, Para Perantau Shalat Idul Fitri di Atas Atap Rumah Kos

Kompas.com - 24/05/2020, 13:06 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga perantau yang tinggal di Gang Kelinci, Pasar Baru, Jakarta Pusat, melaksanakan shalat Idul Fitri 1441 H di teras atap rumah (roof top) pada Minggu (24/5/2020) pagi.

Para perantau ini berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi, dan Sumatera. Mereka bekerja dari berbagai sektor di Jakarta.

Perantau tersebut tidak bisa pulang mudik ke kampung halaman karena pandemi Covid-19 serta aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Shalat Id berjemaah ini diikuti oleh lima orang, satu orang bertindak sebagai imam, dan satu orang lainnya didapuk sebagai penyampai khotbah Idul Fitri.

Baca juga: Shalat Id Berjemaah, Warga Duren Sawit: Khawatir, tapi Berserah Saja

Hal itu sesuai tuntunan shalat Id yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa shalat Id diikuti lebih dari empat orang dapat diisi dengan khotbah.

"Setelah berpuasa selama 30 hari, tidak afdol rasanya bagi umat Muslim untuk tidak melaksanakan shalat Id," kata Fauzi Lamboka, perantau asal Palu, Sulawesi Tengah, seperti dikutip Antara.

Fauzi mengatakan, shalat Id sebagai puncak perayaan kemenangan setelah berpuasa dengan menahan lapar dan nafsu.

Menurut dia, walaupun saat ini masa pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PSBB di DKI Jakarta, mereka masih bisa melaksanakan shalat Idul Fitri berjemaah sesuai anjuran pemerintah.

"Karena anjuran pemerintah untuk melaksanakan di rumah, namun ukuran indekos yang kecil, kami mendapatkan tempat di roof top kosan yang bisa digunakan shalat berjemaah dengan makmum lima orang," kata Fauzi.

Baca juga: Kerinduan Tenaga Medis Covid-19 Berkumpul Bersama Keluarga...

Bagi pria beranak tiga ini, Idul Fitri tahun ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. Selain menahan lapar, haus dan hawa nafsu saat puasa, juga harus menahan ego dan keinginan untuk tidak mudik ke kampung halaman bersama keluarga.

"Kami sadari, jika tetap memaksakan diri untuk pulang bersama keluarga, kami akan membawa penyakit kepada mereka yang sehat di kampung halaman," kata Fauzi.

Fauzi memaknai Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini menahan nafsu dan egois demi kepentingan semua orang, bukan hanya diri sendiri dan keluarga.

Fauzi didapuk sebagai khatib yang membacakan khotbah Idul Fitri. Dalam khotbahnya, ia mengajak peserta shalat Idul Fitri yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19 agar betul-betul melaksanakan imbauan pemerintah untuk menjaga kesehatan, membudayakan hidup bersih dan sehat, serta makan-makanan yang bergizi.

Baca juga: Pakai Masker, Wali Kota Bekasi Shalat Id di Masjid Pekayon

Selain itu, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan tetap beribadah, belajar, serta bekerja dari rumah.

"Setelah shalat Id dan saling memaafkan, marilah kita teruskan menyinari rumah kita dengan shalat, bacaan Al Quran dan salawat, serta menjauhkan diri dari godaan setan," kata Fauzi.

Shalat Idul Fitri ini dilaksanakan pukul 06.30 WIB dengan menerapkan protokol kesehatan seperti physical distancing dan memakai masker serta tidak bersalaman, dan dilakukan dalam waktu seefektif mungkin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com