JAKARTA, KOMPAS.com - Empat orang lolos melewati pos penyekatan dan masuk ke wilayah Jakarta setelah mudik ke Tegal, Jawa Tengah. Mereka tidak termasuk dalam kelompok pengecualian yang diperbolehkan pemerintah bepergian antar kota.
Empat warga yang tinggal di Lenteng Agung, Jakarta Selatan itu masuk Ibu Kota tanpa memiliki Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) sebagai salah satu syarat bepergian keluar kota di tengah pandemi Covid-19.
Mereka pun sampai dirumah dengan nyaman tanpa tahu apakah membawa virus corona atau tidak.
Baca juga: Masuk Jakarta Tanpa SKIM, 4 Warga Lenteng Agung Karantina Mandiri, Rumah Dipasang Stiker
Kompas.com coba merangkum beberapa fakta terkait lolosnya empat itu masuk Jakarta tanpa SIKM.
Lurah Lenteng Agung, Bayu Pasca Soengkono, dia belum tahu bagaimana modus keempat orang ini bisa melewati pos penyekatan dan kembali masuk ke Jakarta.
"Modusnya kurang ngerti juga nih dia lolosnya gimana. Yang pasti tidak dengan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) palsu. Mereka ngakuin tidak punya SIKM," kata Bayu, Kamis (28/5/2020)
Menurut Bayu, empat orang itu ketahuan dari laporan RT dan RW di kediaman empat warga itu. Pengurus RT/RW setempat memberi tahu bahwa empat orang tersebut baru saja pulang dari kampung halaman di Tegal.
"Jadi, infonya dia nyampenya kemarin pagi. Saya bilang cek dulu dah punya SIKM enggak? Kalau punya sih enggak masalah," kata Bayu.
Ketika diperiksa, keempat warga yang terdiri dari tiga penjual nasi goreng dan satu penjual cilok itu mengaku tidak punya SIKM.
Mereka tidak menjelaskan bagaimana mereka bisa lolos melewati pos penyekatan. Ketiga tukang nasi goreng hanya mengaku datang ke Jakarta menggunakan travel dan satu orang menggunakan sepeda motor.
"Saya juga kurang tahu tadi mereka lewat check point yang mana," ucap dia.
Karena tidak punya SIKM, Bayu memberikan tiga pillihan kepada keempat warga itu.
Pertama, mereka kembali ke Tegal. Kedua menjalani karantina mandiri. Ketiga menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit.
Mereka memilih menjalani karantina mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing.
"Yang tiga orang tukang nasi goreng tinggal di satu kontrakan, yang satu tinggal sendiri," ucap dia.
Baca juga: Dari Tegal, 4 Warga Lenteng Agung Masuk Jakarta Tanpa SIKM, Lurah Bingung