Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah OTG, OPD, dan PDP Covid-19 di Depok Merosot Drastis dalam Sehari, Ada Apa?

Kompas.com - 29/05/2020, 07:45 WIB
Vitorio Mantalean,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Setelah melaporkan rekor angka kesembuhan pasien Covid-19 tertinggi yakni 51 orang pada Rabu (27/5/2020) lalu, Pemerintah Kota Depok kembali mencatat torehan baru dalam kasus virus corona.

Rekor baru tersebut ialah penurunan drastis kasus aktif orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP).

Jumlah kasus aktif ketiga kategori itu merosot tajam secara serentak dalam satu hari, Kamis (27/5/2020).

Baca juga: Periode PSBB Jawa Barat dan Depok Beda, Asosiasi Mal Bingung

Kasus OTG aktif di Depok turun 23 persen, dari 907 menjadi genap 700 kasus OTG aktif yang saat ini masih dipantau.

Pada kategori ODP, kasus aktif di Depok juga berkurang 23 persen, dari 1.546 kasus ODP aktif pada Rabu menjadi 1.191 ODP aktif pada Kamis.

Sementara itu, jumlah kasus PDP aktif menurun sekitar 18 persen, dari 650 menjadi 531 pasien yang saat ini masih diawasi di Depok.

Sejauh catatan Kompas.com, Kota Depok belum pernah mengalami penurunan drastis lebih dari 100 kasus secara serentak pada 3 kategori tersebut, sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020 silam.

Baca juga: Asosiasi: Mal di Depok Buka jika PSBB Selesai

Tanggapan tim gugus tugas

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana angkat suara mengenai fenomena ini.

"Kami melakukan pelacakan kontak secara intensif dan (kasus aktif) dinyatakan pemantauan selesai," kata Dadang kepada Kompas.com, Kamis malam.

"Pemantauan selesai karena hasil swab (pengambilan sampel lendir tenggorokan) sudah negatif (Covid-19), dan pasien sudah tidak ada keluhan," imbuh dia.

Meski demikian, Kota Depok belum dapat dibilang aman dari potensi penularan lokal virus corona.

Hingga Kamis, Depok sudah mencatat total 547 kasus positif Covid-19 dengan angka reproduksi sebesar 1,39.

Baca juga: Pemkot Pastikan Depok Belum Jadwalkan Penerapan New Normal

 

PSBB Depok diperpanjang

Padahal, untuk mengklaim penularan telah melambat, angka reproduksi Covid-19 di suatu wilayah idealnya kurang dari 1.

Pemerintah Kota Depok telah mengajukan perpanjangan PSBB hingga 4 Juni 2020, menyesuaikan dengan DKI Jakarta, ke Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

PSBB di Depok dijadwalkan akan berakhir hari ini, Jumat (29/5/2020) apabila Ridwan Kamil tidak mengabulkan pengajuan perpanjangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com