DEPOK, KOMPAS.com - Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menerima bantuan senilai Rp 2,5 miliar untuk pembuatan dan pendistribusian 100 ventilator bernama COVENT-20 oleh PT Adaro Energy.
Sebagai informasi, Adaro merupakan salah satu perusahaan tambang batu bara raksasa di Indonesia.
Penyaluran dana untuk produksi dan distribusi 100 ventilator ke rumah-rumah sakit itu kabarnya dilakukan lewat Yayasan Adaro Bangun Negeri, untuk memenuhi kebutuhan ventilator di masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Ventilator Bikinan UI Diserahkan untuk Uji Klinis di RSCM
"Saat ini, lebih dari 2.000 ventilator dibutuhkan oleh rumah sakit-rumah sakit di seluruh Indonesia. UI dan FTUI tengah membangun kolaborasi dalam pengembangan riset dan inovasi khususnya di bidang alat-alat kesehatan," ungkap Dekan FTUI Hendri Budiono melalui siaran pers UI, Jumat (29/5/2020).
"Kerja sama dengan Adaro ini merupakan perwujudan sinergi antara universitas dan industri dalam mewujudkan hilirisasi riset yang berguna bagi Indonesia,” tambah dia.
COVENT-20 disebut telah dinyatakan lulus uji produk untuk mode ventilasi CMV dan CPAP di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) pada April 2020.
Ventilator ini juga telah menyelesaikan uji praklinis pada hewan di Animal Facility IMERI Fakultas Kedokteran UI dengan hasil yang dianggap memuaskan.
"Saat ini COVENT-20 tengah menjalani uji klinis pada manusia di RSCM, Jakarta,” ujar Ketua Tim Ventilator UI, Basari.
Selain itu, COVENT-20 diklaim hemat ongkos produksi dan energi, portabel, serta mudah dioperasikan.
Sesuai komitmen FTUI, ventilator COVENT-20 tidak diperjualbelikan secara komersil.
Pengadaan dan distribusi ventilator ini dilakukan melalui penggalangan donasi yang dikoordinasikan dibawah Ikatan Alumni FTUI.
"Selain donasi pribadi maupun kelompok dari para alumni UI, beberapa perusahaan lain juga telah berkomitmen untuk menyumbangkan sejumlah ventilator COVENT-20 kepada rumah sakit di seluruh Indonesia," sebut Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Amelita Lusia.
"Penyaluran ditentukan berdasarkan tingkat urgensi dan utilitas, serta rekomendasi donatur," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.