BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi memperbolehkan rumah ibadah yang ada di zona hijau untuk menggelar ibadah berjamaah mulai pekan ini.
Sejumlah masjid pun menggelar shalat Jumat. Warga Kota Bekasi berdatangan untuk menunaikan shalat.
Sebagian masjid menerapkan protokol pencegahan Covid-19, namun ada pula yang masih belum menaati aturan seluruhnya. Hal itu membuat warga merasa khawatir.
Baca juga: PSBB Kota Bekasi Diperpanjang hingga 4 Juni, Adaptasi New Normal Tetap Berjalan
Riski (25), salah satu pekerja di Bantar Gebang, mengaku kaget ketika shalat Jumat di salah satu masjid. Ia melihat jemaahnya tidak menjaga jarak fisik.
Apalagi warga yang datang membludak.
“Banyak yang datang, pakai masker dan hand sanitizer, tapi enggak diatur jaraknya ,” kata Riski kepada Kompas.com, Jumat (29/5/2020).
Baca juga: Ini Protokol Pencegahan Covid-19 Dunia Usaha Saat Era New Normal di Bekasi
Riski khawatir shalat Jumat tanpa menerapkan physical distancing.
Meski demikian ia mengaku tak ambil pusing, sebab ia sangat merindukan shalat Jumat.
Pasalnya sudah hampir tiga bulan dia tak merasakan shalat Jumat.
“Khawatir mah ya khawatir, tapi kan niatnya shalat. Ya sudah mau bagaimana lagi, jalani aja, toh juga sudah lama enggak shalat, serahkan saja sama Allah,” ucap dia.
Baca juga: UPDATE 28 Mei: Kasus Positif Covid-19 di Kota Bekasi Tambah 1 Jadi 298
Amih (25), warga Kranji, Bekasi, juga merasakan hal yang sama. Ia khawatir ada lonjakan kasus Covid-19 ketika semua masjid menggelar shalat.
Sebab, ia menilai Kota Bekasi masih belum aman dari Covid-19.
Apalagi tak ada petugas yang mengawasi shalat Jumat itu apakah sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19.
“Yang kena Covid-19 kan banyak yang tanpa gejala. Kita enggak tahu mana yang kena, mana yang enggak, apalagi jarak enggak diatur, kan risikonya tinggi juga,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Bekasi Bagikan Masker Kain ke Seluruh Tempat Ibadah yang Boleh Beroperasi
Menurut Amih, alangkah lebih baik masjid tidak dibuka terlebih dahulu menunggu situasi Covid-19 aman.