Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Klaim Masih Bisa Lakukan 3.000 Tes Covid-19

Kompas.com - 03/06/2020, 16:26 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita, mengklaim bahwa pihaknya masih bisa melakukan banyak pemeriksaan Covid-19 dalam beberapa waktu ke depan.

"Masih banyaklah pokoknya. Tiga ribuan ada kok (di RS Universitas Indonesia dan RS Brimob)," kata Novarita ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (3/6/2020).

Ia menambahkan, dua rumah sakit itu masing-masing sanggup memeriksa sekitar 100 sampel sehari dengan metode PCR.

Jika jumlah pemeriksaan Covid-19 di dua tempat itu diklaim masih ada 3.000 slot, maka di atas kertas Kota Depok masih mampu melakukan pemeriksaan hingga 30 hari ke depan dengan 100 tes per hari.

Baca juga: Pemkot Depok Dinilai Tak Transparan soal Jumlah Tes Covid-19 Jelang PSBB Usai

Novarita juga mengklaim bahwa pihaknya tidak mengalami kendala pasokan bahan-bahan untuk tes Covid-19 seperti alat swab, reagen, dan VTM (virus transport medium).

Sebagai informasi, tanpa bahan-bahan di atas, secanggih apa pun laboratorium dan sebanyak apa pun mesin PCR akan sia-sia karena tetap tak dapat melakukan tes.

"Cukuplah pokoknya (bahan-bahan tes). Aman," ujar dia singkat.

Sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok, Alif Noeriyanto, menilai Pemerintah Kota Depok tidak punya keterbukaan dalam melaporkan jumlah pemeriksaan Covid-19 saban hari.

Menurut dia, jumlah tes Covid-19 di Depok masih jauh dari ideal.

"Kita punya kuota, sehingga tidak semua dites. Kita dikuota 1.356 pemeriksaan untuk Depok. Jadi dicicil per harinya, sekitar puluhan sampai seratus. Kalau sudah habis, ya sudah, tinggal mau ditambah atau tidak kuotanya," ujar Alif ketika dihubungi, Rabu.

Padahal, jumlah pemeriksaan sangat penting guna memperoleh gambaran akurat mengenai situasi sebaran virus corona di lapangan.

Jika tes kian minim, temuan kasus Covid-19 juga akan semakin sedikit. Namun tak mencerminkan keadaan sesungguhnya.

Baca juga: Depok Siap-siap PSBB Lokal, Identifikasi 31 RW Zona Merah

Karena itu, menurut dia, melambatnya kasus Covid-19 di Depok selama beberapa hari terakhir yang dilaporkan pemerintah belum tentu betul-betul karena penularan telah ditekan. Bisa jadi itu karena tes yang dilakukan sedikit.

"Kita tidak tahu yang sudah dilakukan pemeriksaan berapa? Apakah (tes Covid-19 di Depok sedikit) memang karena kita bersiap untuk (pemeriksaan) jangka panjang atau memang dananya sudah habis? Ini tidak ada keterbukaan," ujar Alif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com