Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPPT Pinjamkan PCR Kit ke Pemkot Tangsel

Kompas.com - 04/06/2020, 15:56 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meminjamkan salah satu alat penanganan kasus Covid-19 ke Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan.

Alat Polymerase Chain Reaction (PCR) tersebut merupakan inovasi dari Task Force Riset dan Inovasi Teknologi (TFRIC19) untuk menganalisa virus, tak terkecuali SARS-CoV-2.

PCR Kit dipinjamkan ke Dinas Kesehatan Tangerang Selatan sampai Desember 2020.

Baca juga: Keluar Masuk Tangsel Wajib Punya SIKM, Begini Syarat dan Cara Membuatnya

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, PCR Kit yang dipinjamkan tersebut sudah melalui tahap uji dan validasi dalam menganalisa virus, terutama Covid-19.

"Kita mendesainnya prototipenya itu menggunakan virus dari Indonesia, bukan virus dari China, atau dari Korea atau negara lain. Kalau kita impor rapid test kit atau PCR Kit, itu bukan tidak bisa (mendeteksi virus) tapi itu belum diuji dengan virus Indonesia," kata Hammam dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (4/6/2020).

Dengan menguji menggunakan virus dari Indonesia diharapkan akurasi mendeteksi lebih tinggi.

Baca juga: Situs Pengajuan SIKM Tangsel Mulai Beroperasi Kamis Besok

Hal tersebut dapat membantu mengetahui angka kasus Covid-19 di Tangerang Selatan lebih cepat.

"Iya jadi sensitifitasnya, akurasinya (mendeteksi virus) bisa lebih tinggi," ujar dia.

Selain meminjamkan alat PCR Kit, BPPT juga menyerahkan sejumlah alat penanganan Covid-19 lainnya seperti satu Ventilator, BiskuNeo, dan Mobile Hand Washer.

"Ventilator misalnya, sudah selesai uji klinisnya semua persyaratan dari Kementerian Kesehatan kita penuhi, agar supaya kita bisa menggunakannya," kata Hammam.

Sementara itu, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rahmi Diany mengatakan, pinjaman dan pemberian alat tersebut dapat membantu dalam menangani kasus Covid-19 di Tangerang Selatan.

Baca juga: PSBB Tangsel Diperpanjang, Tempat Ibadah Dibuka Kembali dan Restoran Boleh Layani Makan di Tempat

"Kemarin itu kita cari susah. Ini buatan anak negeri dengan biaya lebih murah tentu sangat membantu. Karena selama ini kita kekurangan ventilator," ujar Airin.

"Terus terang kemarin itu kita masih harus meninggu sampai 4 hingga 5 hari bahkan seminggu hasil positif atau negatif baru keluar. Ini juga yang diperlukan oleh Rumah Sakit untuk memastikan cepat pasien itu positif atau tidak," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com