BEKASI, KOMPAS.com - Beberapa mal di Kota Bekasi mulai dibuka secara bertahap pada masa adaptasi new normal (kenormalan baru).
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengklaim, mal di Kota Bekasi telah siap beroperasi dengan mengedepankan protokol Covid-19.
“Hari ini, secara umum cukup dengan kesiapan pengelola mal dengan berbagai inovasi dan kreativitas kebiasaan baru," kata Rahmat dalam siaran pers, Jumat (5/6/2020).
Baca juga: Yang Sudah Boleh Beroperasi Selama PSBB Transisi Jakarta, dari Mal hingga Rumah Ibadah...
Ia mengatakan, saat ini ada 14 mal yang mulai beradaptasi dengan kondisi normal baru.
“Kalau di Kota ada 14 mal, saya sudah ke Plaza Cibubur, sudah ke Revo, sudah ke Summarecon, terus APG sudah," kata Rahmat.
Rahmat mengatakan, manajemen atau pengelola mal di Kota Bekasi telah mempersiapkan diri menuju new normal.
Baca juga: PSBB Proporsional di Depok, Begini Pembatasan di Pasar, Mal, dan Kafe
Aturan baru, misalnya, mewajibkan pengunjung menggunakan masker, menyiapkan tempat cuci tangan, pengecekan suhu tubuh kepada pengunjung, mulai diterapkan pengelola mal.
“Mal juga mempersiapkan petugas di setiap pintu dan mengimbau pengunjung untuk melakukan protokol kesehatan untuk masuk ke mal," ucap dia.
Ia mengatakan, pihak Pemkot Bekasi akan terus mengevaluasi aktivitas di mal. Jika tidak ada perkembangan kasus Covid-19 yang melonjak ketika adaptasi new normal, maka Pemkot akan membuka keseluruhan mal.
Rahmat telah mempertimbangkan beberapa sektor usaha yang tidak boleh beroperasi dahulu pada masa adaptasi new normal di Bekasi.
“Yang masih saya pertimbangkan adalah spa, itu masih ada diskusi dengan ketua dokter Covid Kota Bekasi karena kan dia (praktik spa dan pijat) langsung (kontak fisik). Spa itu juga sama kaya ojek online, itu yang masih saya pertimbangkan,” ucap Rahmat.
Baca juga: Pemprov DKI Ancam Cabut Izin Kelab Malam, Spa hingga Bioskop yang Masih Beroperasi
Keputusan memberika izin sebagian mal untuk beroperasi disebut Rahmat sebagai salah satu upaya menggerakkan kembali roda perekonomian serta menekan angka pemutusan hubungan kerja akibat pandemi Covid-19 di Kota Bekasi.
Dengan beroperasinya mal, pria yang akrab disapa Pepen berharap setoran pajak akan kembali mengisi pendapatan asli daerah (PAD).
"Perkembangan ekonomi, pertama jangan sampai orang sudah dirumahkan di-PHK, terus orang yang sudah PHK nambah. Karena saya juga butuh pajak daerah,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.