Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UI Pertimbangkan Terapkan Sistem Kuliah Campuran Tatap Muka dan Daring

Kompas.com - 05/06/2020, 18:56 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Universitas Indonesia (UI) sedang menggodok kemungkinan penerapan sistem kuliah campuran (blended learning).

Dengan sistem kuliah campuran ini, maka akan ada kuliah yang bersifat tatap muka dan kuliah secara daring atau jarak jauh.

Sebagai informasi, sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia terkhusus Jabodetabek pada medio Maret 2020 lalu, UI menghentikan kuliah tatap muka dan menggantinya dengan kuliah jarak jauh secara daring.

“UI mungkin akan menggunakan sistem campuran/blended learning, yaitu penerapan sistem daring dan tatap muka. Dengan adanya protokol kesehatan, maka kelas tidak akan mungkin terisi kapasitas 100 persen oleh mahasiswa," jelas Rektor UI, Ari Kuncoro dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (5/6/2020).

"Setengah mahasiswa belajar di kelas, setengahnya lagi belajar berkelompok secara daring di rumah secara bergantian," tambah dia.

Baca juga: PSBB Proporsional di Depok: Kantor Buka 8 Juni, Tutup Lagi jika Pegawai Diduga Terinfeksi Covid-19

Prof Ari Kuncoro, SE, MA, PhD yang terpilih sebagai Rektor Universitas Indonesia (UI) periode 2019-2024.Dok. Universitas Indonesia Prof Ari Kuncoro, SE, MA, PhD yang terpilih sebagai Rektor Universitas Indonesia (UI) periode 2019-2024.
Dengan sistem kuliah campuran, Ari beranggapan bahwa dosen-dosen yang sudah berusia lanjut juga akan terbantu.

Pasalnya, mereka tak perlu senantiasa mengajar di dalam kelas, namun juga dapat mengajar dari kantornya atau bahkan dari rumah.

Ari berujar, rencana ini tidak untuk diterapkan dalam waktu dekat, melainkan persiapan apabila kegiatan kampus sudah diizinkan kembali beroperasi.

Baca juga: PSBB Proporsional di Depok, Buka Rumah Ibadah Harus Izin Camat dan Siap Tanggung Jawab

“Demikian pula pelaksanaan konferensi ilmiah juga akan dilakukan melalui sistem daring dan penyediaan e-certificate," jelas dia.

"Dimungkinkan juga akan dilakukan sistem graduate assistant. Dalam sistem ini, para asisten dosen akan direkrut dari lulusan/alumni, untuk membantu dosen senior melaksanakan perkuliahan dengan sistem daring," Ari menambahkan.

Sebagai informasi, Kota Depok tempat UI berada saat ini memasuki fase PSBB Proporsional dengan kewaspadaan level 3 (cukup berat, zona kuning).

Sebagian pembatasan, seperti aktivitas perkantoran dilonggarkan 50 persen, namun beberapa aktivitas lain dinyatakan masih tertutup untuk umum, termasuk kegiatan belajar-mengajar di sekolah/kampus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com