Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Bagikan 75.000 Paket Sembako buat Warga Non-DTKS yang Belum Terima Bantuan

Kompas.com - 09/06/2020, 13:24 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi mendistribusikan 75.000 paket sembilan bahan pokok (sembako) bagi keluarga yang tidak masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (non-DTKS) pada Juni ini.

Paket sembako itu diberikan kepada keluarga non-DTKS yang terdampak Covid-19 dengan catatan belum menerima bansos baik dari pemerintah pusat maupun Pemerintah Kota Bekasi sebelumnya,” kata Ketua Tim Terpadu Pengendalian Bansos Covid-19 Kota Bekasi, Taufiq R Hidayat, melalui keterangan tertulis, Selasa (9/6/2020).

Taufiq mengatakan, ada 75.000 keluarga yang nantinya diberikan paket sembako.

Pertama, paket sembako itu diberikan kepada 18.867 keluarga yang telah tercatat sebagai non-DTKS tapi belum menerima bansos pada April lalu.

Baca juga: Jokowi Perintahkan Kemensos Sisir Warga Miskin yang Belum Dapat Bansos

Kedua, ada 56.133 keluarga non-DTKS data pembaharuan pada 10 Mei oleh camat atau lurah setempat yang hingga saat ini belum menerima bantuan.

Warga yang masuk kategori non-DTKS di Kota Bekasi adalah penduduk yang menetap (tempat tinggal bukan milik sendiri/pengontrak) di Kota Bekasi, tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kota Bekasi yang terdampak Covid-19 dan penduduk tidak tetap (musiman) yang memiliki penghasilan tidak tetap dan tinggal di Kota Bekasi secara tidak permanen.

“Data ini (jumlahnya 75.000) berdasarkan hasil pendataan dari camat dan lurah. Selanjutnya ditetapkan sebagai daftar penerima oleh lurah melalui berita acara,” kata Taufiq.

Ia menjelaskan, nilai paket sembako itu Rp 249.000. Dananya bersumber dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi.

Isi paket yakni beras 10 kilogram, minyak goreng 2 liter, kecap manis 1 botol isi 140 mililiter, saus sambal 1 botol isi 140 mililiter, 4 makanan kaleng berat 425 gram per kaleng, mi instan 10 bungkus, biskuit 1 bungkus, dan masker kain non-medis.

“Proses packing ini dilakukan oleh relawan aparatur Pemerintah Kota Bekasi yang dikoordinasikan oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah (BKPPD),” kata Taufiq.

Ia mengatakan, pendistribusian paket sembako itu sudah dimulai pada minggu pertama Juni 2020.

Bantuan itu langsung diberikan ke lurah yang nantinya distribusikan paket itu ke RT atau RW.

Pihak RT atau RW akan mendistribusikan bansos tersebut ke penerima manfaat. Saat penyerahan akan ada tanda terima barang dan penempelan stiker keluarga penerima Bansos.

“Apabila di dalam wilayah kelurahan tersebut ternyata telah menerima bantuan sosial maka bantuan sosial dapat dialihkan kepada wilayah kelurahan lainnya yang masih membutuhkan dengan dilengkapi berita acara pengalihan penerima bantuan sosial,” kata Taufiq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com