Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka 15 Juni, Masuk Mal Senayan City Wajib Pakai Masker

Kompas.com - 10/06/2020, 14:23 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Senayan City menjadi salah satu mal di Jakarta Pusat yang bersiap untuk kembali beroperasi mulai 15 Juni 2020 di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

General Manager Leasing and Marketing Communication Senayan City Jacklyn Halim mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan protokol kesehatan untuk diterapkan.

Protokol kesehatan tersebut, kata dia, akan menjadi acuan bagi para pengunjung dan tenant yang berada di area mal.

"Pak Gubernur Anies sudah memberikan semacam protokol untuk kota Jakarta. Nah otomatis kita sebagai operator mal juga punya SOP atau protokol untuk gedung kita," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (10/6/2020).

Baca juga: Mal di Depok Boleh Buka 16 Juni, Margo City Pilih Tunda Sehari

Jacklyn mengungkapkan, protokol yang akan diterapkan antara lain mewajibkan karyawan dan pengunjung menggunakan masker serta pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki area mal.

Menurut dia, pengunjung tanpa masker atau memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat tidak akan diizinkan masuk.

"Pada saat lobby itu ada temperatur screening. Pengecekan suhu tubuh berdasarkan teknologi kamera, jadi langsung bisa dilihat oleh customer di layar," ungkapnya.

Selain itu, Senayan City juga mengatur penggunaan toilet dengan cara membatasi jumlah orang. Para pengunjung akan mengantre di luar area toilet dan masuk secara pergantian.

"Untuk toilet laki-laki, tempat urinnya dikasih jarak. Jadi satu digunakan, sebelahnya kosong, sudah ada tandanya," kata Jacklyn.

"Kalau yang perempuan biasanya langsung masuk ke toilet, jadi kita pada saat pengantreannya itu di luar. Begitu juga laki-laki," lanjutnya.

Baca juga: Melihat Persiapan Mal di Jakarta Sebelum Beroperasi pada 15 Juni

Selain itu, pengelola juga membatasi jumlah pengunjung di area tempat ibadah maksimal 25 orang.

Untuk penggunaan lift dan eskalator, Jacklyn mengatakan bahwa pihaknya telah mengatur jarak antar orang dengan memberikan marka tempat berdiri.

"Sebelum naik (eskalator) udah kelihatan tandanya. Jadi antar pengunjung itu harus ada jarak dua anak tangga," ungkapnya.

"Masuk lift pun dibatasi. Maksimum 8 sampai 9 orang di dalam lift, karena kita sudah kasih tanda menghadapnya kemana," kata Jacklyn.

Jacklyn menambahkan, pihaknya juga sudah menyediakan hand sanitizer di setiap pintu masuk lobby, lift dan tempat-tempat lain yang sering disentuh pengunjung.

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya mengizinkan mal beroperasi kembali setelah diumumkan masa PSBB transisi hingga akhir Juni 2020.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 51 Tahun 2020 yang diteken Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 4 Juni 2020, mal di Jakarta diizinkan beroperasi mulai 15 Juni 2020.

Meski begitu, tak semua tenant di area mal akan dibuka. Tenant seperti bioskop, tempat permainan anak, dan pusat kebugaran tidak akan beroperasi selama PSBB transisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com