Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD Bekasi Minta Tempat Karaoke hingga Spa Tak Dibuka Dulu demi Cegah Penularan Covid-19

Kompas.com - 12/06/2020, 17:42 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ketua DPRD Kota Bekasi, Choiruman J Putro, meminta Pemerintah Kota Bekasi menyetop operasi tempat hiburan yang berisiko tinggi jadi tempat penularan Covid-19.

Ia menyarankan tempat hiburan dibuka di tahap paling akhir menuju masa new normal. Choiruman khawatir pembukaan tempat hiburan pada saat ini akan menimbukan lonjakan kasus Covid-19.

Menurut dia, tempat hiburan seperti karaoke, spa, panti pijat, dan kelab malam punya risiko tinggi menularkan Covid-19.

Baca juga: Di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkot Makassar Akan Buka Tempat Hiburan Malam dan Panti Pijat

“Yang memiliki impact ekonomi kecil ini bisa dihindari lebih dahulu. Karena memiliki peluang interaksi antar manusia lebih tinggi. Intinya dari kami, tapi kembali kaitan dengan kebijakan tersebut wali kota yang pegang kendali. Tapi masukan tetap kita sampaikan,” ucap Choiruman, Jumat (12/6/2020).

Menurut dia, tempat karaoke hingga spa tak banyak diminati orang pada masa pandemi Covid-19.

Menurut Choiruman, jika tempat hiburan itu dibuka pun tak banyak juga orang yang datang. Pajak yang dihasilkan dari spa dan tempat karaoke pun terhitung kecil.

“Dia memiliki risiko tinggi karena memang sulit menghindari kontak antar manusia. Spa kan pasti ada kontak manusia. Nah itu harus dihindari lebih dahulu. Ini perlu ada kebijakan yang lebih bagus ya, lebih tegas, lebih gampang dimengerti masyarakat,” kata Choiruman.

Ia mengatakan, Pemkot mesti mendahulukan pengoperasian mal dan restoran yang menghasilkan pajak lebih tinggi.

“Yang paling bagus high impact low risk, mungkin pertokoan, industri, restoran, perkantoran, itu bisa berjalan. Untuk terakhir itu harusnya yang tadi peluang penyebarannya tingga tapi ekonomi rendah seperti tempat karaoke atau tempat spa,” ujar dia.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Emil telah menegur Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi karena memperbolehkan tempat hiburan kembali beroperasi. Hal itu disampaikan Rahmat Effendi sendiri.

Meski demikian, teguran Emil tak membuat Rahmat atau Pepen menghentikan pengoperasian kembali tempat hiburan.

“Ya tetap berjalan yang kurang kita perbaiki. Enggak apa-apa (ditegur), pemimpin yang baik. Bapak pernah bilang ke Pak Guburnur kalau ada apa-apa diingatkan, tapi kita juga yang preventif dong. Kita sediakan segala fasilitasnya sambil berjalan," ujar Pepen, Kamis kemarin.

Pepen mengatakan, pemintaan Emil menjadi masukan baginya untuk benar-benar memastikan tempat hiburan dapat menerapkan protokol pencegahan Covid-19 dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com