JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpukan penumpang kereta rel listrik (KRL) Commuterline berulang kali terjadi di tengah pandemi Covid-19 dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah daerah di Jabodetabek.
Selama PSBB, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengikuti kebijakan pemerintah daerah untuk membatasi waktu operasional dan jumlah penumpang.
Tujuannya agar prinsip jaga jarak (physical distancing) guna mencegah penularan Covid-19 bisa diterapkan di dalam kereta.
Baca juga: Ada Pembatasan Penumpang KRL, Antrean Panjang Terjadi di Sejumlah Stasiun
Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Fenomena penumpang berdesak-desakan di dalam kereta dan stasiun tak terhindarkan.
Pada 13 April 2020 misalnya. Penumpukan penumpang terjadi di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada sore hari.
Kepadatan penumpang paling banyak terjadi di peron arah Manggarai, Depok, hingga Bogor. Kepadatan penumpang juga terpantau di dalam gerbong KRL.
Baca juga: Penumpang KRL Padat Saat PSBB, Anies Bilang Banyak Perusahaan Tak Taat Aturan
Penumpukan penumpang salah satunya disebabkan aktivitas masyarakat yang masih harus bekerja dan berangkat menggunakan angkutan massal itu.
Padahal, aktivitas perkantoran, kecuali 11 sektor yang ditentukan, seharusnya berhenti selama masa PSBB.
Tak patuhnya perusahaan pada aturan PSBB itulah yang menyebabkan penumpang KRL menumpuk.
Baca juga: Perkantoran Jakarta Mulai Beroperasi, Antrean Penumpang KRL Mengular sampai Parkiran Stasiun Bogor
Penumpukan penumpang juga terjadi pada 23 Maret 2020.
Sejumlah penumpang mengeluhkan pembatasan jam operasional dan perjalanan KRL yang menyebabkan penumpukan penumpang di dalam kereta.
Begitu pun pada 15 April 2020, saat PSBB pertama kali diterapkan di Kota Depok.
Saat itu, kepadatan dan antrean panjang calon penumpang KRL terjadi di Stasiun Citayam.
Petugas di stasiun sudah berupaya mengatur antrean agar jarak fisik antar-penumpang tetap terjaga.
Baca juga: Hari Pertama PSBB Depok, Penumpang KRL Membeludak di Stasiun Citayam
Akan tetapi, membeludaknya jumlah pengguna KRL di Stasiun Citayam membuat antrean panjang tanpa adanya physical distancing tidak terelakkan. Penumpang bahkan sempat saling dorong.
Penumpukan penumpang KRL lagi-lagi terjadi pada 8 Juni 2020, saat Pemprov DKI mulai mengizinkan aktivitas perkantoran dibuka kembali pada masa PSBB transisi.
Jumlah penumpang di Stasiun Bogor membeludak. Antrean tampak mengular sampai ke area parkiran stasiun.
Baca juga: BERITA FOTO: Penumpang KRL di Stasiun Bogor Membeludak
Siska (20), salah satu pengguna KRL, sampai kaget melihat penumpukan penumpang yang mengular.
Siska harus mengantre kurang lebih satu jam untuk dapat naik ke KRL tujuan Kalibata.