Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Gereja di Depok Komitmen Ungkap Tuntas Kasus Pencabulan Anak oleh Pengurusnya

Kompas.com - 16/06/2020, 13:05 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pihak Gereja Paroki Santo Herkulanus di Depok, Jawa Barat, menjamin tidak akan menutup-nutupi kasus pencabulan anak-anak yang diduga dilakukan oleh SPM (42), salah satu pengurusnya.

SPM kini sudah ditangkap polisi.

"Apa pun yang sekarang kita hadapi harus kita berikan informasi yang dibutuhkan. Kita harus tetap menegakkan keadilan dan tetap menjalankan hukum, bahwa apa yang terjadi adalah pelanggaran. Karena selain menjadi anggota gereja, kan kita juga warga negara Indonesia yang harus taat kepada hukum," jelas Pastor Paroki Gereja Santo Herkulanus, Yosep Sirilus Natet, ketika dihubungi Kompas.com, Senin (15/6/2020).

"Kita tetap akan memberikan informasi. Gereja akan membongkar sesuatu yang tidak benar yang terjadi di dalam gereja, dan juga gereja ingin mengupayakan agar hal-hal yang benar tetap bisa diwujudkan," jelas dia.

Baca juga: Korban Pencabulan Seorang Pengurus Gereja di Depok Diduga Lebih dari Satu Anak

Natet mengaku berkomitmen mengerahkan tim investigasinya agar terus bekerja dan menjaring lebih banyak anak yang mengaku sebagai korban.

Semua korban diharapkan dapat didampingi dan diberikan rehabilitasi atas traumanya.

Menurut dia, momentum ini jadi pelajaran berharga untuk berbenah diri seusai mengakui ada kelemahan dalam internal mereka.

"Saya mengatakan bahwa terungkapnya kasus ini tidak menjadikan gereja merasa bangga atau bahagia," kata Natet.

"Akan tetapi, ini menjadi sebuah cermin bagi gereja untuk tetap berbenah di dalam. Gereja berani bersikap dan berani mengakui kesalahannya, kalau memang ini menjadi bagian dalam dirinya. Ini juga menjadi bagian dalam mengupayakan sesuatu agar gereja semakin baik lagi," ungkap dia.

Baca juga: Pria yang Cabuli Anak-anak di Lingkungan Gereja di Depok Diduga Beraksi Sejak 2006

Komitmen untuk terbuka dan mengakui kasus ini juga diakui oleh salah satu advokat yang tergabung dalam tim investigasi internal gereja.

Hal itu disampaikan oleh Azas Tigor Nainggolan, advokat yang ditunjuk oleh gereja guna menjadi pendamping hukum para korban dalam memproses kasus ini ke kepolisian.

"Ini memang concern pengurus, mau membongkar kasus ini, dan mau menolong korban, menegakkan hukum dalam kasus ini, dan siap untuk membantu. Ini concern gereja," ujar Tigor kepada Kompas.com, Senin.

"Romo Natet ini mendukung (kerja investigasi untuk) melindungi korban. Kami melihat ada komitmen teman-teman pengurus gereja, mau membongkar kasus ini untuk melindungi para korban. Bisa terjadi ada laporan (ke polisi) karena ada dukungan dari mereka," jelas dia.

Baca juga: Kasus Pencabulan Anak oleh Pengurus Gereja di Depok: Korban Diancam jika Tak Nurut

SPM ditangkap polisi pada Minggu (14/6/2020). Ia diduga telah mencabuli lebih dari satu anak yang aktif berpartisipasi di bawah dirinya sebagai pembina salah satu kegiatan gereja sejak awal tahun 2000-an.

Kasus ini baru tercium sekitar Maret 2020, ketika para pengurus lain gereja tersebut mulai melihat gelagat tak beres pada SPM terhadap anak-anak itu.

Untuk mengusut dugaan itu, gereja membentuk tim investigasi internal, mengundang orangtua anak-anak itu, dan meminta mereka menanyakan kepada putra-putri mereka jika pernah menjadi sasaran pencabulan oleh SPM.

Terkumpul bukti-bukti yang cukup kuat bahwa SPM kerap kali melancarkan aksinya kepada anak-anak itu dengan ancaman dan paksaan.

Keluarga korban dan pihak gereja sepakat melaporkan SPM ke polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com