TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Mauladi (23), pria yang nekat bunuh diri yang terjadi di kawasan Jalan Masjid, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kamis (18/6/2020) siang, diduga mengakhiri hidupnya karena depresi usai mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kakak korban, Febriana (35) mengatakan pemecatan dialami adik bungsu yang bekerja menjadi petugas kebersihan di salah satu apartemen di kawasan Lengkong Gudang Timur, Serpong, terjadi satu minggu lalu.
Saat itu, kata Febriana, korban memilih tinggal bersamanya.
Sebelum tinggal bersama kakaknya, Mauladi biasa bermalam di mes tempat kerja.
"Karena rumah orangtua tinggal di Sukabumi, setelah PHK itu dia tinggal sama saya. Biasanya selama kerja tinggal di mess tempat kerja," kata Febriana saat dikonfirmasi, Kamis (18/6/2020).
Baca juga: Pemuda di Serpong Bunuh Diri, Keluarga: Tadi Sempat Mau Berangkat Lamar Kerja
Tiga hari sebelum kejadian, Febriana mengaku jika adik laki-lakinya itu kerap murung.
Kepada Febriana, korban hanya sedikit bercerita soal penutusan kerja yang masa kontrak berakhir pada Desember 2020.
"Namanya laki-laki enggak kayak bocah perempuan bisa curhat. Mungkin dia dipendam atau bagaimana. Dia (korban) cuma cerita kalau masa kontrak itu sampai bulan Desember, kenapa bulan ini sudah dipecat," ucap dia.
Pada Rabu malam, korban juga sempat mengalami demam tinggi hingga peristiwa bunuh diri itu terjadi.
Baca juga: Anggota Polisi Bunuh Diri di Depan Adik akibat Depresi Terlilit Utang
Febriana mengaku, belum banyak mengetahui permasalahan yang dialami oleh adiknya pasca terkena PHK.
"Saya belum tahu banyak soal PHK itu. Dia sering murung sama nangis. Sampai semalam panas tinggi dan kejadian ini terjadi," tutupnya.
Sebelumnya, peristiwa bunuh diri itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.
Febriana yang saat itu pulang setelah membeli makanan untuk korban, kaget mengetahui banyak orang di depan rumahnya.
"Sebelumnya, dia sempat mau berangkat melamar pekerjaan. Saya bilang motor cuma satu, saya pakai dulu buat beli makanan. Setelah saya pulang (beli makanan) rumah sudah ramai. Ternyata ada kejadian itu. Untuk kronologi awal saya tidak tahu persis," kata Febriana.
Saat itu Febriana mencoba memastikan kondisi adik bungsu yang sudah tergeletak di dalam kamar dengan kondisi sudah bersimbah darah