Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Juni Ini, Jatah Tes Covid-19 di Depok Ditambah 7.480

Kompas.com - 20/06/2020, 07:55 WIB
Vitorio Mantalean,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok mengeklaim akan terus menggencarkan tes Covid-19 berbasis PCR, seiring dengan dilonggarkannya sejumlah pembatasan aktivitas warga dalam fase PSBB Proporsional.

Hal ini diindikasikan dengan ditambahnya jatah pembiayaan untuk pemeriksaan Covid-19 berbasis PCR di laboratorium-laboratorium di Depok.

Sejauh ini, ada tiga laboratorium yang menjadi tempat rujukan pemeriksaan Covid-19 berbasis PCR, yakni RS Universitas Indonesia, RS Brimob/Bhayangkara dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Depok.

"(Jumlah tes berbasis PCR) bisa bertambah 10 persen. Kami anggarkan 3.000 lagi pemeriksaan swab di RSUI, jatah untuk bulan ini, karena 29 Mei kemarin sudah habis jatah di RSUI," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita kepada Kompas.com, Jumat (19/6/2020).

Baca juga: Grafik Covid-19 di Depok 19 Juni: Tambahan Terbanyak di Bulan Juni

"Kemudian, di RS Brimob kami tambahkan 500. Di Labkesda, untuk PCR-nya kami berikan 2.980, untuk TCM (tes cepat molekuler) 1.000," tambah dia.

Dengan begitu, maka total terdapat tambahan 7.480 jatah tes untuk tiga laboratorium pemeriksa Covid-19 di Depok.

Jumlah itu hampir dua kali lipat dengan jumlah tes PCR yang sejauh ini sudah dilakukan di Depok, yakni 4.072 tes PCR sampai sekarang di Depok.

Novarita bilang, jumlah jatah tambahan itu bisa makin 'gemuk' apabila RS Brimob mampu memaksimalkan potensi laboratoriumnya.

Laboratorium RS Brimob disebut cukup canggih karena memiliki sejumlah alat TCM yang hasilnya bisa terbit dalam waktu kurang dari satu hari.

Namun, RS Brimob mengalami kesulitan mendapatkan komponen tes Covid-19.

Baca juga: Pemkot Depok Sebut Angka Potensi Penularan Covid-19 Naik Lagi

"Untuk TCM-nya agak sulit mereka mencari cartridge-nya. Pengadaannya agak susah," kata Novarita.

"Mekanismenya kan minta ke provinsi. Sebetulnya mintanya ke pusat. Tapi karena kita di bawah provinsi, ya kita ke provinsi dulu. Padahal kita kan lebih dekat ke pusat, tapi aturannya harus ke provinsi. Itu dia, RS Brimob kesulitan dapat barang. Kalau dia dapat barang banyak sih bisa kita (tambahkan jatahnya)," pungkas dia.

Data terbaru per Jumat, Depok mencatat rekor tambahan kasus positif terbanyak selama bulan Juni yakni 21 kasus baru.

Dengan ini, maka masih ada 231 pasien positif Covid-19 yang saat ini ditangani di Depok, baik dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri di kediaman masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com