Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zona Merah Covid-19 di Kota Tangerang Kini Sisa 12 RW

Kompas.com - 23/06/2020, 09:18 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Setelah menerapkan pembatasan sosial berskala lokal (PSBL) di tingkat Rukun Warga (RW), kini hanya tersisa 12 RW yang dinyatakan masih dalam zona merah.

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan menyusutnya jumlah zona merah dalam kurun waktu seminggu cukup tinggi.

Pada Senin (15/6/2020) pekan lalu terdapat 22 RW dinyatakan zona merah. Data terakhir pada Senin (22/5/2020) kemarin berkurang hingga tersisa 12 RW saja.

Baca juga: Kabar Baik, 71 Persen Pasien Covid-19 di Kota Tangerang Sembuh

"Total ada 60 RW yang masih menjalankan PSBL-RW dengan rincian 12 RW yang masuk dalam kategori zona merah dan 48 RW pada Zona Kuning," ujar Arief dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Selasa (23/6/2020).

Arief mengatakan, penurunan jumlah zona merah di tingkat RW tersebut merupakan keberhasilan dari konsep PSBL sendiri.

"Alhamdulillah penerapan konsep PSBL-RW mulai membuahkan hasil," tutur Arief.

Meskipun mengalami penurunan yang signifikan, Arief mengatakan data tersebut bisa saja meningkat kembali apabila masyarakat tidak waspada.

Zona yang saat ini berwarna kuning saat ini masih berpotensi untuk menjadi merah kembali atau sebaliknya.

Baca juga: Perpanjangan PSBB, Pemkot Tangerang Tambah Jumlah Penerima Bansos

"Tetap terapkan PHBS (pola hidup bersih dan sehat), selalu gunakan masker jika keluar rumah, serta jangan lupa tetap menjaga physical dan social distancing," kata Arief.

Seperti diketahui Kota Tangerang memiliki 1.014 wilayah RW dan dinyatakan 48 masih berstatus zona kuning, dan 12 masih dalam status zona merah, sisanya sebanyak 954 sudah berstatus zona hijau.

Kasus Covid-19 di Kota Tangerang per tanggal 22 Juni sudah menembus angka 451 seperti dilansir covid19.tangerangkota.go.id.

Dari 451 kasus di antaranya 31 dinyatakan meninggal dunia, 340 pasien sembuh, dan 80 pasien masih dalam perawatan.

Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat sebanyak 1.130, Orang Dalam Pemantauan (ODP) 2.771 kasus dan Orang Tanpa Gejala (OTG) 1.258 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com