TANGERANG, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus penyerangan kelompok John Kei ke kediaman Nus Kei di Klaster Australia Green Lake City Kota Tangerang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, keseluruhan rekonstruksi yang berlangsung hari ini terdapat 43 adegan dengan 23 adegan di antaranya dilakukan di Green Lake City Kota Tangerang.
"Ada 23 adegan yang digelar di sini," ujar dia kepada awak media di Green Lake City Kota Tangerang, Rabu (24/6/2020).
Adapun dalam adegan diperagakan bagaimana anak buah John Kei masuk dengan menodongkan katana ke sekuriti perumahan dengan rombongan empat mobil yang masuk dalam perumahan.
Baca juga: Begini Rekonstruksi Kekejaman Penyerangan Kelompok John Kei yang Tewaskan Anak Buah Nus Kei
Satu mobil kemudian terparkir di depan perumahan untuk jalur keluar utara, dan satu mobil menunggu sambil mengamankan di jalur selatan atau luar pintu masuk.
Setelah berhasil masuk, tiga mobil lainnya yang bermuatan para tersangka, bertugas menggerebek Nus Kei di kediamannya. Mobil itu langsung meluncur ke rumah nomor 52, yang tak lain merupakan rumah Nus Kei.
"Adegan 25, seluruh tersangka yang ada di dalam mobil turun menuju rumah dan satu tersangka sempat melempar barbel untuk memecahkan kaca jendela," ujar prtugas penyidik Polda Metro Jaya.
Setelah didobrak dan melakukan pencarian keberadaan Nus Kei, pelaku tidak menemukan paman John Kei tersebut dan kembali ke pintu gerbang.
Baca juga: Anak Buah John Kei Bagi Tombak Sebelum Serang Kelompok Nus Kei
Saat itu di adegan 26 petugas sekuriti mencoba menghalangi dengan menutup pintu gerbang selatan.
Namun mobil Toyota Fortuner melaju dengan kencang dan menabrak pintu gerbang besi hingga menyebabkan seorang petugas sekuriti terluka.
Yusri mengatakan ada satu adegan yang dihapus setelah kaburnya para tersangka pengerusakan tersebut, yakni penembakan senjata api.
Yusri mengatakan adegan tersebut tidak dilakukan karena baik jenis proyektil dan senjata api masih dalam penyelidikan kepolisian karena ditemukan senjata api dalam keadaan berkarat.
"Masih diteruskan ke labfor (laboratorium forensik)," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.