BEKASI, KOMPAS.com- Tempat hiburan hingga tempat pariwisata di Kota Bekasi mulai diperbolehkan beroperasi bertahap sejak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi Tedy Hafni mengaku pendapatan asli daerah (PAD) kembali mulai meningkat sejak tempat hiburan hingga pariwisata dibuka.
Hal itu dibuktikan dengan pengunjung yang kini mulai meningkat berdatangan ke mal, hotel, rumah makan atau restoran, dan tempat hiburan.
Adapun PAD berasal dari pajak pengunjung yang datang ke tempat hiburan hingga tempat pariwisata.
Baca juga: Pemkot Bekasi Ingin Izinkan Ojol Angkut Penumpang, Dishub Jabar: Silahkan
“Ya kalau dilihat jumlahnya saya belum melihat totalnya (meningkat PAD). Yang jelas ini salah satunya hotel penghuninya 4 sampai 5 persen saat Covid-19, kalau sekarang sudah banyak lagi para pengunjungnya, sudah banyak lagi digunakan oleh lembaga-lembaga untuk tempat pertemuan. Kemarin kan saya dapat informasi hotel sudah naik 20 sampai 25 persen. Kita berharap ke depan, Juli ke sana akan terus meningkat lagi,” ujar Tedy saat dihubungi, Kamis (25/6/2020) sore.
Tedi optimistis Pemkot Bekasi bisa mencapai target PAD 2020 sebesar Rp 518,3 miliar di tengah pandemi Covid-19.
Pasalnya selama awal tahun hingga awal Juni 2020, PAD di Kota Bekasi baru tercapai 45 persen dari target.
Baca juga: Kali Bekasi Bau Menyengat dan Berbusa, Wawali Kota Sebut karena Limbah dari Bogor
“Kayak rumah makan Rp 97 miliar, sektor hotel Rp 48 miliar lebih, kemudian sektor hiburan Rp 72,5 miliaran. Ini belum tercapai, tetapi kita tentunya sebagai aparatur kita harus optimis walaupun memang berat target itu, mudah-mudahan ada perbaikan untuk bisa tercapai,” kata dia.
Ia mengatakan, pihak Pemkot akan menggencarkan restoran untuk beroperasi kembali. Pasalnya restoran adalah salah satu penyumbang PAD terbesar di Bekasi.
Dengan begitu, ia berharap PAD Kota Bekasi bisa terpenuhi meski di tengah pandemi Covid-19
“Paling besar sektor rumah makan, mudahan-mudahan bisa tercapai ke depan semakin berkembang lagi usaha-usaha yang dilakukan masyarakat semakin berkembang,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.