Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Urus PPDB, Orangtua Siswa Panik SMAN 100 Jakarta Tiba-tiba Terbakar

Kompas.com - 01/07/2020, 15:01 WIB
Jessi Carina

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMA Negeri 100 Jatinegara, Jakarta Timur, terhenti karena tujuh ruangan di lantai dua sekolah itu terbakar, Rabu (1/7/2020) siang.

"Ketika saya lagi urus pendaftaran dan pemulangan buku belajar, saat itu muncul api, api sudah besar di lantai dua," kata salah satu orangtua siswa, Subahi (45), di lokasi kejadian.

Sejumlah orangtua siswa yang sedang mengurus berkas administrasi pendaftaran di lantai bawah panik dan akhirnya menunda pendaftaran sekolah.

Sejumlah pegawai sekolah dan warga sekitar sempat berniat memadamkan api, namun tidak menemukan alat pemadam api ringan (Apar) di sekolah tersebut.

Baca juga: Kebakaran di SMAN 100 Jakarta, 7 Ruangan Hangus Dilalap Api

"Mau ikut memadamkan juga, tapi susah, tapi tidak ada alat pemadaman di sekolah. Bingung juga sih," katanya.

Akibat kejadian itu, pihak sekolah terpaksa menunda proses penerimaan peserta didik baru.

Peristiwa kebakaran ruang sekolah yang beralamat di Jalan Basuki Rahmat itu dilaporkan terjadi sekitar pukul 10.58 WIB.

Proses pemadaman api melibatkan sembilan unit armada pompa dari petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.

"Ada tujuh ruangan yang terbakar di lantai dua. Dugaan sementara korsleting arus listrik pendingin ruangan," kata Kasi Operasional Damkar Jaktim Gatot Sulaeman.

Api dengan cepat membakar tujuh ruang kelas karena di dalamnya terdapat sejumlah cairan kimia yang mudah terbakar.

Baca juga: Gagal PPDB DKI Jakarta 2020, Orangtua Pilih Swasta dan Tunda Sekolah

Selain itu, salah satu ruangan yang terbakar dilaporkan menyimpan sejumlah buku pelajaran siswa.

Ruangan yang terbakar terdiri atas empat ruang kelas, ruang bimbingan konseling, ruang laboratorium serta ruang wakil kepala sekolah.

"Api membesar dari ruang guru, merambat ke plafon yang bersebelahan dengan ruang laboratorium yang terdapat bahan kimia kemudian membesar di lantai dua," kata Gatot.

Tidak dilaporkan ada korban luka maupun jiwa dalam peristiwa kebakaran yang menghanguskan bangunan seluas 300 meter persegi itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com