Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Soekarno-Hatta Kembali Ramai Setelah Aturan Masa Berlaku Tes Covid-19 Diubah

Kompas.com - 01/07/2020, 20:26 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Jumlah penumpang yang hilir mudik di Bandara Soekarno-Hatta kembali ramai setelah diberlakukan aturan baru terkait masa berlaku tes Covid-19.

Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga Simatupang mengatakan, jumlah penumpang sudah mencapai puluhan ribu.

"Seperti kita ketahui bahwa Bandara Soetta pada waktu dilarang mudik, (jumlah penumpang) di angka 5.000-6.000. Setelah berlakunya new normal (aturan baru), sudah mulai naik angkanya, di angka kurang lebih 17.000 sampai 20.000 pergerakan penumpang," ujar dia saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (1/7/2020).

Febri mengatakan, selain disambut baik oleh penumpang, aturan baru mengenai persyaratan perjalanan orang yang tertuang dalam Surat Edaran Gugus Tugas No 9 Tahun 2020 juga dibarengi dengan operasional seluruh maskapai domestik yang mulai dibuka kembali.

Baca juga: Penerbangan di Soekarno-Hatta Meningkat Hingga 250 Persen

"Sudah mulai beroperasi rata-rata ya, Sudah Sriwijaya, Nam Air, Citilink, Garuda Lion Group," tutur Febri.

Meskipun mengalami peningkatan, Febri mengatakan capaian pergerakan penumpang dan pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta masih jauh dari angka nomral.

Febri menjelaskan, untuk pergerakan pesawat sendiri di hari normal sebelum terjadinya pandemi Covid-19, Bandara Soetta bisa melayani 1.200-1.300 pergerakan penumpang.

"Kita ketahui dengan jumlah 250-300 flight per hari, memang ada peningkatan, tapi tetap masih jauh jumlah flight per hari (sebelum pandemi Covid-19)," kata dia.

Baca juga: Hari Ini, Sriwijaya Air Kembali Layani Penerbangan Rute-rute Berikut

Begitu juga dengan pergerakan penumpang. Kenaikan terjadi lumayan signifikan di angka 17-20 ribuan per hari dibandingkan masa larangan mudik beberapa waktu lalu.

"Tapi itu tetap masih jauh dari normal yang biasa, kita ketahui jumlah pergerakan penumpang bandara Soekarno-Hata itu 150.000-180.000 per hari (sebelum terjadinya pandemi Covid-19)," pungkas Febri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com