Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Tutup 3 Hari karena Pedagang Terinfeksi Covid-19, Pasar Kopro Kembali Buka

Kompas.com - 02/07/2020, 10:32 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sempat tutup selama tiga hari, Pasar Kopro yang berada di Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat kembali dibuka.

Manager Area 6 Pasar Tomang Barat yang membawahi Pasar Kopro, Irma Sismilia mengatakan, hari ini operasional pasar masih seperti sebelum ditutup.

“Pembatalan ganjil genap dan jam operasional kami belum ada instruksi (perubahan) dari manajemen,” kata Irma saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/7/2020)

Namun, hari ini rencananya Pasar Kopro tidak akan merazia pedagang yang melanggar kebijakan ganjil genap berkenaan dengan pernyataan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemarin.

Baca juga: Ada Pedagang Positif Covid-19, Pasar Kopro Tomang Ditutup 3 Hari

Sementara, di hari pertama ini, Pasar Kopro masih akan membatasi jam operasional pasar hingga pukul 14.00 WIB sambil menunggu instruksi dari Perumda Pasar Jaya.

Untuk mengantisipasi kembali terjadinya penularan Covid-19 di Pasar Kopro, pengelola mengambil sejumlah tindakan.

“Sekarang kami sudah meyediakan thermal gun di lokasi parkir, di lobi kami sediakan kembali, jadi screeningnya dua kali,” ucap Irma.

Mereka juga menutup 22 dari 32 pintu keluar masuk masar untuk mengontrol jumlah warga yang keluar masuk pasar.

Baca juga: Kata Anies, Pasar dan KRL Jadi Tempat Penularan Covid-19

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat Kristi Wathini mengatakan, ada empat pedagang pasar Kopro yang dinyatakan positif Covid-19.

Hal tersebut membuat Pasar Kopro ditutup selama tiga hari mulai Senin (29/7/2020).

Pasar Kopro terletak persis di Kecamatan Grogol Petamburan. Lokasi pasar terlihat selalu ramai.

Selain dekat dengan permukiman warga, Pasar Kopro juga dekat dengan sentra kuliner di kawasan Tanjung Duren.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com