Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan Ganjil Genap Dihapus, Pasar Tetap Saja Sepi Pembeli

Kompas.com - 03/07/2020, 07:47 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar bagi pedagang merupakan tumpuan hidup. Sehari tak dagang di pasar mereka tak dapat uang. Tak punya uang, berarti dapur tak mengepul.

“Kalo buka setiap hari enak bisa dapat duit. Kalau enggak dapat duit, dapur enggak ngepul,” kata Gareng, pedagang di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (2/7/2020) sore.

Ia sedang duduk bersama rekannya di sebuah bangku kayu panjang. Kios bahan sembakonya tak jauh dari tempatnya duduk.

Baca juga: Ganjil Genap Dihapus, 90 Persen Pedagang Pasar Minggu Mulai Berjualan

Gareng mengobrol banyak topik sore itu. Sejumlah kata-kata bijak keluar dari mulutnya.

"Namanya nyari duit harus kerja keras. Kalau enggak kerja, penghasilan enggak ada," ujarnya.

Kemarin merupakan hari pertama pasar beroperasi normal lagi, tanpa aturan ganjil genap dan jam buka pasar pun kembali seperti normal.

Sebelumnya, toko, kios, dan lapak di pasar dibuka bergiliran berdasarkan nomor ganjil dan genap untuk membatasi jumlah pedagang dan pengunjung. Pada tanggal genap, yang dibuka toko atau kios bernomor genap. Saat tanggal ganjil, yang dibuka toko atau kios bernomor ganjil.

Pembatasan itu bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19. Namun kemudian disadari, kebijakan itu tidak efektif dan karena itu dicabut lagi.

Pedagang di Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (2/7/2020).KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Pedagang di Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (2/7/2020).

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada Rabu lalu telah menghapuskan aturan ganjil genap itu.

Ia mengaku operasional pasar secara ganjil genap tak berjalan maksimal selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

Fakta di lapangan, para pedagang tetap berjualan tanpa mengikuti aturan ganjil genap yang ditetapkan.

"Dalam praktiknya, jumlah pengunjung tidak terpengaruh ganjil genap. Praktiknya (penjual) tetap datang. Hari ganjil, penjual genap menitip penjual ke yang ganjil," ujar Anies.

Baca juga: Ganjil Genap Dihapus, Pedagang Pasar Minggu Senang Bisa Berjualan Normal

Gareng bilang, Pasar Minggu sebelum aturan ganjil genap sudah sepi. Sambil sedikit menghela nafas, ia melanjutkan, "Apa lagi ditambah ganjil genap? makin sepi."

Ema, pedagang perhiasan emas lapis membenarkan apa yang dikatakan Gubernur Anies. Biar ada aturan ganjil genap, banyak pedagang di Pasar Minggu yang tetap buka.

“Buka tiap hari saja belum tentu ada orang. Apalagi ganjil genap. Yang penting kan pakai masker dan ikuti anjuran pemerintah,” kata Ema .

Suasana Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (2/7/2020) sore.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Suasana Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (2/7/2020) sore.

Semenjak wabah pandemi Covid-19 muncul di Jakarta pada Maret lalu, keadaannya sudah susah. Pasar Minggu sepi, kata Ema.

Suasana jelang sore di lorong-lorong blok Pasar Minggu terlihat lengang. Pedagang-pedagang di Blok EF hanya terlihat berbincang sesama mereka.

Ada pedagang yang kemudian membereskan dagangan karena tidak ada yang membeli. 

Baca juga: Aparat Belum Bantu Pembatasan Pengunjung di Sejumlah Pasar di Jaksel

Kepala Pengelola Pasar Minggu, Febri Rozaldy bilang Pasar Minggu punya lima blok. Sekitar 80-90 persen dari pedagang di Pasar Minggu sudah mulai berjualan di hari pertama penghapusan aturan ganjil genap.

Pedagang di kios maupun non kios sudah membuka lapaknya. Namun, habis berbatang-batang, pembeli yang ditunggu tak kunjung datang.

Tetap sepi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com