Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Lebak Tempo Hari dan Pelajaran buat Jakarta

Kompas.com - 09/07/2020, 08:41 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jakarta sempat merasakan guncangan ketika gempa bumi melanda sisi selatan Lebak, Banten, dengan kekuatan 5,1 SR, Selasa (7/7/2020).

Fenomena ini terasa janggal bagi sebagian warga Ibu Kota karena jarak antara Jakarta dan pusat gempa sebetulnya cukup jauh, sekitar 100 kilometer.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono membeberkan penjelasan di balik fenomena tersebut.

Gempa di Lebak terasa kuat di Jakarta karena Ibu Kota berdiri di atas dataran dengan struktur tanah yang lunak.

Baca juga: Tak Punya Sumber Gempa, Jakarta Tetap Rawan Guncangan karena Tanahnya Lunak

Tanah di bawah Kota Jakarta merupakan jenis aluvial hasil endapan ratusan atau ribuan tahun dari erosi di pegunungan wilayah Bogor.

Tanah lunak ini cukup tebal, khususnya mengarah ke pesisir, sehingga sulit untuk mengebor Jakarta hingga menemukan lapisan batuan padat di bawah tanah.

"Efek tanah lunak tanah yang tebal, jika terjadi gempa, dia akan mengalami resonansi. Resonansi itu dampaknya membuat amplifikasi gelombang gempa, perbesaran guncangan," jelas Daryono saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (8/7/2020) siang.

"Itu yang kemarin terjadi. Hampir semua orang merasa. Dan itu lebih terasa pada orang yang ada di tingkat yang lebih tinggi, misalnya di lantai 10 ke atas, karena itu efek swing atau ayunan dari bangunan itu," imbuhnya.

Fenomena rambatan gelombang gempa itu disebut "local site effect" alias dampak keadaan geologi/tanah setempat.

Baca juga: Jauh dari Lebak, Mengapa Gempa Kemarin Terasa Kuat di Jakarta?

Daryono menjelaskan, fenomena ini kerap menjadi penyebab di balik guncangan yang terasa di Jakarta, padahal sumber gempa terpaut jauh dari Ibu Kota.

Jakarta tak memiliki sumber gempa. Praktis, guncangan-guncangan yang kemungkinan terjadi di Jakarta adalah imbas gempa di tempat lain yang merambat karena tanahnya yang lunak tadi.

"Di Jakarta, sebenarnya sampai sekarang belum ditemukan sumber gempa besar. Tetapi, Jakarta selalu memiliki respons gempa yang lebih kuat jika terjadi gempa ketimbang tempat lain, karena tadi, Jakarta tanahnya tanah lunak," jelas Daryono.

"Artinya, tingkat kerusakan akibat gempa tidak hanya ditentukan oleh magnitudo atau jarak dengan sumber, tetapi tanah sangat menentukan," imbuh dia.

Pelajaran dari Mexico City dan Bantul

Daryono membawa contoh kota di dunia yang porak-poranda akibat gempa hebat, padahal sumber gempa tidak berada di lokasi tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com