Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PSI Minta Pemprov DKI Serius Benahi Protokol Kesehatan di Pasar Tradisional

Kompas.com - 10/07/2020, 12:59 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta menilai, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum serius membenahi protokol kesehatan di pasar tradisional yang merupakan salah satu titik episentrum penyebaran virus Covid-19 di Jakarta.

Hal tersebut dikatakan Anggota Fraksi PSI DPRD DKI William Aditya Sarana usai melakukan sidak ke Pasar Jaya Cengkareng.

Ia mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera membenahi pasar tradisional agar penyebaran virus dapat dikendalikan.

"Kita butuh terobosan dan ketegasan untuk memutus rantai penyebaran virus. Sekarang ini virus dari pasar tradisional sudah merambah ke pemukiman sekitar. Kalau tidak dibenahi lonjakan kasus akan terus terjadi," ujar William, Jumat (10/7/2020).

Baca juga: Data Ikappi, 217 Pedagang di 37 Pasar Jakarta Positif Covid-19

William Aditya Sarana, Anggota DPRD DKI periode 2019 - 2024 dari PSIKOMPAS.COM/RYANA ARYADITA UMASUGI William Aditya Sarana, Anggota DPRD DKI periode 2019 - 2024 dari PSI
William mengatakan, saat melakukan sidak ia menemukan belum ada ketentuan pasti terkait pembatasan pengunjung pasar hingga 50 persen.

Padahal sejak aturan ganjil genap pedagang dihapus, kapasitas pengunjung pasar seharusnya diawasi dan diperketat.

Pengerahan 5.000 Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memantau juga dianggap masih belum menjamin pelaksanaan protokol kesehatan akibat buruknya sistem ventilasi dan minimnya jarak antar lapak pedagang sehingga resiko penularan tinggi.

Pengelola pasar juga tidak punya hitungan pasti berapa jumlah pengunjung yang diperbolehkan masuk ke dalam pasar.

"Diperkirakan 500 pengunjung boleh masuk pasar, tapi itu hanya tebakan pengelola pasar saja. Tapi bagaimana mau dibatasi kalau tidak ada yang menghitung," jelasnya.

Baca juga: Tempat Karaoke di Cilandak Didenda Rp 25 Juta, Pegawai dan Pengunjung Juga Kena Denda

Saat mengunjungi pasar, Ia mendapati hanya sekitar 10 ASN yang bertugas berkeliling.

"ASN memang sudah bertugas, tapi fungsinya belum optimal. Banyak pedagang hanya memakai masker, tidak pasti apa cukup pakai masker atau wajib pakai face shield dan sarung tangan seperti anjuran Kemenkes," kata dia.

Data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) terakhir awal pekan ini, pedagang pasar yang positif Covid-19 paling banyak di Jakarta.

Setidaknya sudah ada 217 kasus Covid-19 yang tersebar di 37 pasar Jakarta.

Meski demikian, penerapan protokol kesehatan di lingkungan pasar masih lemah. Pedagang kerap 'kucing-kucingan' dengan petugas yang berkeliling.

Baca juga: Sepekan Ini, Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Naik meski Tes Berkurang

Contohnya, pedagang akan memakai masker ketika ditegur. Begitu petugas lewat, masker dilepas kembali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com