Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentan Jadi Tempat Penularan, Pabrik Disarankan Gelar Tes Covid-19 Secara Berkala

Kompas.com - 10/07/2020, 16:27 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar epidemiologi Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menyarankan semua pabrik untuk menggelar tes Covid-19 terhadap karyawannya secara berkala.

Sebab, kawasan industri rentan menjadi lokasi penularan Covid-19.

"Sebaiknya semua pabrik harusnya melakukan tes skrining berkala, mau itu rapid test atau tes swab," ujar Miko saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/7/2020).

Baca juga: Epidemiolog: Kawasan Industri Rentan Jadi Tempat Penularan Covid-19

Miko berujar, tes Covid-19 perlu dilakukan mengingat pandemi Covid-19 masih akan berlangsung dalam waktu yang lama.

Sementara itu, pabrik-pabrik kini diizinkan beroperasi demi menggerakkan perekonomian.

"Harusnya itu bisa diperiksa secara berkala, dua bulan atau tiga bulan sekali, karena (pandemi Covid-19) ini akan panjang, akan setahun lebih," kata dia.

Baca juga: Persebaran Kasus Covid-19 di Kawasan Industri, dari Toyota hingga Unilever

Selain pemeriksaan Covid-19 secara berkala, Miko menyarankan industri-industri untuk memperketat penerapan protokol kesehatan guna mencegah penularan virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2).

Salah satunya dengan mewajibkan seluruh karyawan dan tamu untuk memakai face shield.

"Kalau perlu sebaiknya pakai face shield, apalagi kalau perusahaannya menerima orang (tamu) masuk," ucap Miko.

Baca juga: Soal Klaster Unilever, Ridwan Kamil Wajibkan Industri Besar Lain Gelar Tes PCR Mandiri

Penerapan protokol kesehatan juga harus diawasi secara ketat oleh setiap departemen di pabrik. Dengan demikian, potensi penularan Covid-19 bisa dikendalikan.

"Pengawasannya per departemen, bukan hanya pengawasan perusahaan. Jadi tiap departemen mengawasi karyawannya masing-masing, jadi lebih cermat mengawasi pekerjanya," tuturnya.

Sejumlah karyawan di beberapa pabrik di kawasan Jabodetabek dilaporkan positif Covid-19.

Akibatnya, pabrik atau perusahaan tersebut harus ditutup sementara guna memutus mata rantai penularan Covid-19.

Baca juga: Karyawan Terpapar Covid-19, Perusahaan Hitachi di Kawasan Industri Cikarang Ditutup Sementara

Beberapa pabrik yang pernah atau sedang ditutup sementara akibat adanya kasus Covid-19, yakni PT Yamaha Music Manufacturing Indonesia (YMMI) di kawasan industri Jakarta Timur; PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Sunter, Jakarta Utara.

Kemudian, pabrik teh tea based beverages (TBB) PT Unilever Indonesia di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat; dan salah satu perusahaan Hitachi di kawasan industri Cikarang.

Baca juga: 2 Karyawan Positif Covid-19, Toyota Jamin Keamanan Produk dan Layanan

Menyikapi temuan kasus Covid-19 di kawasan industri, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta para kepala daerah di Jabar untuk mewajibkan industri besar melaksanakan tes polymerase chain reaction (PCR) mandiri bagi pegawai.

"Kewaspadaan ekonomi yang sudah dibuka, meminta kepada kepala daerah untuk mewajibkan industri besar melakukan tes PCR mandiri minimal 10 persen dari total pekerja secara acak untuk memastikan tidak ada anomali lainnya," kata Ridwan Kamil, Jumat (3/7/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com