DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok menyatakan bahwa penularan virus corona masih terjadi, sehingga kasus positif Covid-19 terus bertambah.
Di samping itu, temuan orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), maupun orang tanpa gejala (OTG) juga masih bertambah.
Pemkot Depok juga mengumumkan jumlah kematian kasus PDP. Keterbukaan data kematian PDP termasuk dalam anjuran WHO, karena para korban kemungkinan terjangkit Covid-19, tetapi belum sempat dites di laboratorium hingga saat meninggal dunia.
Baca juga: UPDATE Grafik 9 Juli Depok: 11 Kasus Baru, 211 Pasien Covid-19 Masih Dirawat
Sorotan hari ini adalah lonjakan pasien positif Covid-19 di Depok yang dinyatakan pulih sebanyak 23 orang, serta OTG yang bertambah 36 orang.
Berikut rincian perkembangan terkini kasus Covid-19 di Depok per Jumat (10/7/2020):
Kasus kumulatif (keseluruhan)
1. Pasien positif: 864 (bertambah 5)
* 2 kasus konfirmasi dari Laboratorium RS UI
* 3 kasus konfirmasi dari Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Depok
2. Pulih: 635 (bertambah 23)
3. Wafat: 36 (tetap)
4. OTG: 2.681 (bertambah 36)
5. ODP: 4.232 (bertambah 24)
6. PDP: 1.612 (bertambah 5)
* PDP wafat: 121 (tetap)
Baca juga: UPDATE 9 Juli: 13 Kelurahan di Depok Masih di Zona Merah Covid-19
Kasus aktif (sedang dirawat/ditangani, dipantau, dan diawasi)
1. Pasien positif sedang dirawat: 193 (berkurang 18)
2. OTG sedang dipantau: 565 (bertambah 29)
3. ODP sedang dipantau: 640 (bertambah 16)
4. PDP sedang diawasi: 251 (bertambah 4)
(Di bawah ini grafik interaktif kasus Covid-19 di Depok selama PSBB. Sorot titik pada grafik untuk melihat detail waktu dan jumlah kasus.)
Terkait kasus Covid-19, warga Depok dapat menghubungi call center nomor darurat di nomor 112 dan 119. Untuk pertanyaan umum, warga Depok bisa menelepon nomor 08111232222.
Pemerintah Kota Depok telah menetapkan bahwa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional level 3 (zona kuning, cukup parah) telah diperpanjang sejak 2 Juli 2020, tetapi pelonggaran aktivitas semakin banyak dengan sejumlah pembatasan kapasitas.
Pemerintah terus menggaungkan instruksi agar warga tetap bertahan di dalam rumah selama pandemi Covid-19 untuk memutus rantai penularan, kecuali terpaksa keluar rumah untuk kebutuhan mendesak.
Warga diminta menjauhi diri dari kerumunan yang dapat mempermudah penularan Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.