Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangerang: Pelanggaran PSBB Semakin Banyak

Kompas.com - 13/07/2020, 11:06 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, masyarakat yang melanggar aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Tangerang semakin banyak.

Untuk itu, kata dia, Pemkot Tangerang mengerahkan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Tangerang untuk meminimalkan pelanggar PSBB.

"Lebih tinggi ya (pelanggar dibanding PSBB sebelumnya), makanya sekarang kita akan pantau pelanggar PSBB yang di check poin, yang dirazia makin banyak juga," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/7/2020).

Baca juga: Ini Alasan PSBB Kota Tangerang Diperpanjang hingga 26 Juli 2020

Arief mengaku sudah menugaskan ratusan ASN di Kota Tangerang pada Jumat (10/7/2020), untuk mengganti apel pagi dengan razia di lapangan.

"Jadi pengganti apel mereka razia di lapangan yang namanya operasi 'aman tertib,'" ujar dia.

Ratusan ASN tersebut tersebar dari 13 kecamatan di Kota Tangerang untuk melakukan razia di titik kerumunan.

Arief juga menugaskan ASN untuk segera menghukum para pelanggar PSBB di tempat dengan sanksi-sanksi sosial.

"Kalau ada yang tidak pakai masker langsung kasih sanksi sapu jalan atau membersihkan fasilitas umum," tutur Arief.

Baca juga: 993 ASN Kota Tangerang Disebar untuk Awasi Penerapan Protokol Kesehatan Covid-19

Adapun jumlah ASN di Kota Tangerang yang diterjunkan dalam operasi "Aman Tertib" tersebut sebanyak 993 ASN di lingkungan Pemkot Tangerang.

Sebelum pelaksanaan kegiatan pemantauan, setiap Lurah wajib untuk mendampingi pelaksanaan kegiatan dan melaporkan kegiatan melalui aplikasi Sigacor.

PSBB di wilayah Tangerang Raya termasuk Kota Tangerang kembali diperpanjang hingga 26 Juli.

Arief sebelumnya mengatakan, perpanjangan PSBB tersebut didasari kekhawatiran Gubernur Banten Wahidin Halim yang tak ingin masyarakat euforia seakan sudah bebas dari PSBB.

Menurut Arief, Kota Tangerang belajar dari peristiwa kasus Covid-19 di Jawa Barat saat mulai melonggarkan PSBB.

Perlu diketahui, Covid-19 di Provinsi Jawa Barat sempat melonjak lebih dari 900 kasus dalam sehari.

Arief menambahkan, sebenarnya kasus Covid-19 di Kota Tangerang sudah jauh menurun dibandingkan dengan puncak pada PSBB tahap pertama.

Meski demikian, lanjut Arief, kasus baru Covid-19 memang tetap ada hingga saat ini.

"Sekarang sudah turun signifikan ya. Yang sembuh sudah banyak, tapi kasus baru juga ada," ujar dia.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com