Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Klaim Polisi, Sopir Ambulans Mengaku Belum Damai dengan Pegawai Dishub yang Mengadangnya

Kompas.com - 13/07/2020, 15:51 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sebuah insiden pencegatan ambulans membawa pasien di Jalan Raya Sawangan, Depok oleh pegawai Dinas Perhubungan Kota Depok berinisial HR viral di media sosial pada Sabtu (11/7/2020) lalu.

Masalah ini berbuntut panjang dan sempat dibawa ke kepolisian pada Sabtu malam.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok, Kompol Wadi Sabani mengeklaim bahwa sopir ambulans, SN dengan HG sudah menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

"Belum ada laporan resmi justru dari pihak sopir ambulans kemarin sore datang ke sini didampingi juga dari pihak ambulans justru malah meminta untuk diselesaikan secara kekeluargaan," kata Wadi kepada wartawan, Senin (13/7/2020).

Baca juga: Polisi Usut Pengadangan Ambulans oleh Pengendara Motor di Depok

"HG dan sopir ambulans sudah menyatakan musyawarah atau selesai secara kekeluargaan. Kami di sini memfasilitasi saja. Sejauh ini yang sudah clear, secara hitam di atas putih menyelesaikan secara kekeluargaan yaitu antara HG dan sopir ambulans," imbuhnya.

Namun, SN membantah klaim polisi. Ia mengaku tak pernah menyatakan apa pun secara tertulis pernyataan damai dengan HG seperti diklaim Wadi.

"Belum. Belum ada (kesepakatan damai)," kata SN ketika dua kali dikonfirmasi Kompas.com pada Senin siang.

Wadi menambahkan, masalah yang masih menggantung ada pada pihak keluarga pasien dan warga sipil yang turut mengawal ambulans tersebut serta ikut cekcok dengan HG di jalan.

"Kalau dengan pengawal ambulans, yang melakukan pengawalan pribadi ini atas nama L, kemudian anak pasien yang ada di dalam ambulans atas nama NP, saat ini belum ada hitam di atas putih mau seperti apa," jelas dia.

Baca juga: Viral Pengendara Motor Cekcok dengan Sopir Ambulans di Depok, Ini Penjelasan Polisi

SN selaku sopir ambulans menyatakan bahwa masalah ini masih kemungkinan berlanjut, namun menunggu keputusan pihak keluarga pasien.

I, salah satu tenaga medis yang ada di dalam ambulans mendampingi pasien saat insiden itu, juga menyampaikan hal yang sama.

"Menunggu pihak keluarga pasien. Keputusan ada di pihak keluarga pasien," kata SN.

"Untuk kelanjutannya masih dalam proses, ya, Mas," tambah I kepada Kompas.com, Senin siang.

Sebagai gambaran, insiden pencegatan ambulans membawa pasien ini diawali karena HG merasa tak terima motornya bersenggolan dengan ambulans yang tengah terburu-buru.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Viral Video Pengendara Motor Disebut Adang Ambulans di Depok

Padahal, prioritas bagi ambulans membawa penumpang diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya, tepatnya Pasal 134 huruf b.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com