JAKARTA, KOMPAS.com - Pegiat seni Arie F Batubara menanggapi pernyataan Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto yang mengklaim revitalisasi Taman Ismail Marzuki sudah dilanjutkan dan tak lagi diprotes oleh seniman.
Menurut Arie, bila diprotes saat ini memang terkesan terlambat, karena revitalisasi yang sudah berjalan.
Bahkan Arie menyindir bahwa Gedung Graha Bhakti Budaya pun sudah rata dengan tanah, maka tak ada gunanya lagi diprotes.
Baca juga: Klaim Sudah Berdamai dengan Seniman, Jakpro Lanjutkan Revitalisasi TIM
"Pembangunan yang sekarang dilakukan Jakpro itu sudah lama melenceng dari koridornya. Tapi apa dikata? Kan sudah terjadi. Gedung Graha Bhakti budaya sudah rata dengan tanah. Jadi, enggak bisa lagi kita lihat ke belakang, mari lihat ke depan," ucap Arie saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/7/2020) malam.
Untuk saat ini, yang harus dilakukan PT Jakpro adalah menyelesaikan pembangunan semua gedung yang direncanakan agar TIM bisa segera digunakan.
Ia berujar semakin lama revitalisasi dilakukan justru merugikan kesenian.
"Tinggal lagi persoalannya sekarang adalah bagaimana tempat itu akan dikelola ke depan. Dalam hal ini, prinsip sebagai laboratorium, etalase, dan barometer, harus benar-benar terjamin bisa dilaksanakan sebagaimana mestinya," lanjut Arie.
Baca juga: Ketua DPRD Kesal Revitalisasi TIM Masih Berjalan meski ada Permintaan Moratorium
"Maka, restrukturisasi kelembagaan harus segera dilaksanakan secara benar dan sungguh," tuturnya.
Mantan anggota TIM Revitalisasi PKJ TIM ini menambahkan bahwa dia tak pernah memprotes revitalisasi TIM.
Arie ingin bahwa pembangunan TIM sesuai masterplan 2007 dengan beberapa revisi dan penambahan sejumlah gedung juga restrukturisasi kelembagaan.
"Selama kegiatan yang dilakukan Jakpro dalam pembangunan tersebut berada di koridor ini, saya mendukung. Tapi, kalau bertentangan, ya saya tolak," kata Arie.
Baca juga: Protes Seniman terhadap Revitalisasi TIM, Dianggap Komersial hingga Hilangkan Esensinya
Sebelumnya, PT Jakpro kembali melanjutkan revitalisasi TIM Jakarta Pusat.
Direktur Utama PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto mengklaim kelanjutan proyek ini sudah tak diprotes oleh seniman.
"Revitalisasi sudah dilanjutkan sejak sebelum lebaran. Sekarang sudah enggak ada protes (dari seniman)," ucap Dwi di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (13/7/2020).
Revitalisasi pusat seni ini memang sempat menuai protes dari kalangan seniman.