JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara mengapresiasi keberhasilan Kelurahan Kenari menekan angka kasus positif Covid-19 menjadi tinggal tiga orang setelah wilayah tersebut mengikuti program wilayah pengendalian ketat (WPK).
"Tadinya masuk zona merah. Tetapi setelah ikut program WPK kini menunjukkan progres yang baik. Menurut Bu Lurah kini tersisa tiga kasus positif COVID-19 dari saat awal sebanyak 125 atau 126 kasus positif," kata Bayu saat ditemui usai rapat pimpinan di Gedung Wali Kota Jakarta Pusat, Selasa (21/7/2020).
Bayu berharap kasus Covid-19 di Kelurahan Kenari dapat segera selesai.
Baca juga: Kelurahan Kenari, Satunya-satunya Wilayah dengan Rasio Kasus Covid-19 Tinggi di Jakarta
Meski demikian, dalam situs corona.jakarta.go.id hingga Selasa ini pukul 13.30 WIB, RW 004 Kelurahan Kenari masih termasuk dalam zona rawan COVID-19.
Karena itu, untuk memastikan kasus-kasus Covid-19 itu cepat terkendali, WPK masih tetap diberlakukan di kawasan Kenari.
Beberapa hal yang diterapkan di WPK antara lain pemberlakuan sistem satu pintu atau one gate system sebagai akses keluar masuk, hingga pengecekan suhu tubuh bagi setiap warga yang keluar atau pun masuk ke lingkungan WPK.
Kelurahan Kenari sebelumnya tercatat sebagai wilayah yang memiliki laju infeksi untuk kasus COVID-19 atau Incidence Rate (IR) paling tinggi di Provinsi DKI Jakarta.
Dalam situs resmi terkait penanganan Covid-19 milik Provinsi DKI Jakarta tercantum bahwa hingga 25 Juni lalu, IR di Kelurahan Kenari mencapai 956,5.
Berkaca dari data tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pertama kali mengumumkan perpanjangan PSBB transisi fase I, pada 1 Juli, menyebutkan bahwa Kelurahan Kenari memerlukan perhatian khusus akibat masih tingginya laju infeksi Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.