JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan, proyek MRT fase 2A bakal terintegrasi dengan revitalisasi Monumen Nasional.
Proyek MRT fase 2A yang dimaksud khususnya pengerjaan Stasiun Monas.
"Di tahap berikutnya kami akan jelaskan bagaimana proyek ini diintegrasikan dengan revitalisasi Monas," ucap William dalam diskusi virtual pada Rabu (22/7/2020) kemarin.
Menurut dia, proyek MRT dan revitalisasi Monas harus terintegrasi karena sama-sama dikerjakan di lokasi cagar budaya serta kawasan hijau.
"Seiring dengan pelaksanaan konstruksi di Monas, cagar budaya harus jadi bagian yang sangat serius. Ada nilai lingkungan harus dijaga termasuk kita atur pemindahan pohon," kata dia.
Baca juga: HGB Lahan untuk Depo MRT di Ancol Barat Masih Milik Pihak Ketiga
Ia pun mengaku telah berdiskusi dengan pihak Sekretariat Negara (Setneg) selaku ketua Komisi Pengarah Pengembangan Kawasan Medan Merdeka, sehingga pembangunan itu sudah mendapatkan lampu hijau dari Setneg.
"Sudah. Setneg juga ikut merumuskan bersama kita. Keputusan stasiun di Monas juga diambil oleh pengambil keputusan yang tinggi," tuturnya.
Diketahui, MRT fase 2A rute Bundaran HI-Kota sepanjang 5,8 kilometer akan memiliki tujuh stasiun bawah tanah, yakni Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Kedalaman stasiun mulai dari 17 meter hingga 36 meter.
Fase 2A ini telah dibangun sejak Maret 2020 lalu dimulai dengan paket CP201, yakni konstruksi Stasiun Sarinah, Stasiun Monas, dan pekerjaan terowongan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.