Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua ASN Kota Tangerang Tipu Pencari Kerja, Kriminolog Sebut akibat Kurang Pengawasan

Kompas.com - 24/07/2020, 16:54 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Maraknya kasus penipuan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintahan Kota Tangerang dinilai karena kurangnya pengawasan terhadap ASN di Kota Tangerang.

Kriminolog Kompolnas Poengky Indarti menilai bahwa kurangnya pengawasan terbukti karena kasus penipuan serupa terjadi berulang dalam waktu dekat.

"KKN berjalan terus karena kurangnya pengawasan," ujar Poengky saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat, Jumat (24/7/2020).

Baca juga: Pemkot Tangerang Bentuk Tim Khusus Tangani Kasus Penipuan ASN Kreo Selatan

Selain pengawasan yang kurang, Poengky mengatakan bahwa sanksi yang kurang tegas juga menjadi kesempatan bagi oknum ASN Kota Tangerang untuk berbuat tindak kriminal

"Masih adanya kesempatan untuk menipu dan menerima suap. Oleh karena itu perlu dibuat sistem yang sedemikian rupa agar penipuan calon tenaga kerja tidak terjadi lagi," kata dia.

Selain pengawasan yang kurang, masyarakat yang menjadi korban juga cenderung menutupi kasus tersebut.

Baca juga: Korban Penipuan ASN Kelurahan Kreo Selatan di Tangerang Capai 15 Orang

Karena sebetulnya, lanjut Poengky, memberikan uang agar bisa lulus dan lolos menjadi pegawai termasuk kategori suap.

"Dan itu merupakan tindak pidana juga. Jadi banyak yang takut lapor," kata dia.

Itulah sebabnya, lanjut Poengky, seharusnya kejadian penyogokan dan penyuapan untuk mendapat kerja di lingkungan pemerintah tidak terjadi jika sistemnya fair.

"Selain sistem, juga perlu lebih banyak imbauan kepada masyarakat untuk tidak menyuap atau menyogok," kata Poengky.

Adapun sebelumnya dalam bulan Juli ini terdapat pengungkapan dua kasus penipuan yang dilakukan ASN Kota Tangerang, pertama adalah DR yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Metro Tangerang Kota dan FI yang saat ini masih dalam proses pemeriksaan inspektorat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com