Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pemudik Idul Adha di Terminal Bekasi Diprediksi Meningkat Kamis Besok

Kompas.com - 29/07/2020, 21:00 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Jumlah penumpang berangkat dan tiba di Terminal Terpadu Bekasi dengan menggunakan moda angkutan darat jelang Idul Adha 1441 H diprediksi meningkat pada Kamis (30/7/2020) besok.

Kanit Pengendali Operasional Terminal Bekasi, Acim Maulana mengatakan, jumlah penumpang diprediksi meningkat lantaran kebanyakan masyarakat merencanakan mudik saat Hari Raya Idul Adha.

“Diprediksi hari ini dan besok peningkatan jumlah penumpang. Karena kan Lebaran Idul Fitri tidak boleh pulang kampung karena lockdown maka diprediksi beralih ke Idul Adha,” ucap Acim saat dikonfirmasi, Rabu (29/7/2020).

Baca juga: Idul Adha di Tengah Pandemi Covid-19, Polisi Larang Takbir Kelilingn.

Acim mengatakan, peningkatan jumlah penumpang bus Antar Kota Antar Provinsi jelang Idul Adha pada masa pelonggaran PSBB ini hanya 5 persen dari hari biasanya.

Biasanya penumpang di dalam bus hanya 5 penumpang. Menjelang Idul Adha meningkat menjadi 15 penumpang.

Pada tanggal 26 Juli ada 743 penumpang berangkat dan pulang dari Terminal Bekasi.

Kemudian, pada tanggal 27 Juli ada 1.344 penumpang berangkat dan pulang dari Terminal Bekasi.

Baca juga: KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api Jelang Idul Adha

Kemudian, pada 28 Juli ada 1.288 penumpang yang berangkat dan pulang dari Terminal Bekasi.

Ia mengatakan, paling banyak peningkatan jumlah penumpang bus AKAP ada pada jurusan bus Sumatera.

“Kenyataannya sekarang tidak ada penumpukan, tetapi dari biasanya landai aja ada peningkatan sedikit lima persen dari jumlah hari-hari biasa. Yang tadinya pemberangkatan cuma lima orang untuk jurusan Akap sekarang ada 15 orang. Artinya peningkatan 5 persen,” kata Acim.

Acim mengatakan, pihak Pemkot tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Mulai dari menyiapkan hand sanitizer hingga menyiapkan cuci tangan di pintu masuk terminal.

“Cek suhu penumpang, menyiapkan hand sanitizer, penyemprotan disinfektan dilakukan dua minggu sekali,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com