Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengamuk Saat Diturunkan dari Mobil, 2 Sapi di Depok Cemplung ke Kali

Kompas.com - 30/07/2020, 13:35 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok mengevakuasi dua ekor sapi yang tercebur ke kali. Dua sapi itu tercebur ke kali di lokasi yang berbeda dan peristiwa itu terjadi dalam rentang waktu kurang dari 24 jam.

Kepala Bidang Penanggulangan DPKP Kota Depok, Denny Romulo mengatakan, dua sapi itu hendak dijadikan hewan kurban pada perayaan Idul Adha mendatang. Menurut dia, insiden sapi pertama tercebur ke kali jelang tengah malam pada Rabu (29/7/2020) di Perumahan Pondok Permai, Sukmajaya.

"Jadi sapi pesanan RT setempat baru datang, mau diturunkan dari mobil sama si pengirim," ujar Denny, Kamis siang.

"Begitu mau diturunkan, sapinya terus mengamuk hingga terlepas dan langsung masuk ke sungai sebelah perumahan," imbuhnya.

Baca juga: Niat Beli Sapi Kurban, Seorang Pria Kehilangan Uang Rp 23,5 Juta di Mushala, Ini Kronologinya

Sapi tersebut berukuran besar. Gelapnya kondisi medan menyulitkan petugas pemadam kebakaran dan warga yang membantu.

Butuh waktu 2 jam bagi mereka untuk mengevakuasi sapi tersebut dari air. Sapi tersebut dievakuasi menggunakan beberapa jenis tali tambang dan bisa diselamatkan dalam keadaan hidup.

"Kami tiba di lokasi sekitar pukul 23.45, selesai evakuasi sekitar pikul 02.40," ujar Denny.

Kamis pagi tadi, tim pemadam kebakaran kembali memperoleh kabar sapi tercebur ke kali.

"Laporan kejadian lagi pukul 10.02 tadi di Kompleks Taman Duta, Cimanggis," kata dia.

Penyebab sapi tercebur ke kali di Taman Duta sama dengan insiden semalam, yaitu sapi mengamuk saat mobil yang mengangkutnya berhenti dan sapi itu hendak diturunkan.

Menuru Denny, sapi tercebur tadi pagi tidak sebesar sapi semalam. Keadaan medan juga lebih memudahkan, dengan badan kali yang dangkal dan sempit serta berdinding beton.

Petugas pemadam kebakaran dan warga yang ikut membantu hanya bermodalkan beberapa balok kayu yang dimiringkan ke kali agar sapi tersebut naik sendiri.

"Kami tiba di Taman Duta pukul 10.10, selesai sekitar pukul 10.40," kata Denny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com