Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu Modus Kejahatan Gembosi Ban? Kenali Cara Kerja Penjahat dan Kiat Menghindarinya

Kompas.com - 30/07/2020, 18:36 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Mampang Prapatan menangkap dua pencuri berinisial R (29) dan IA (26) dengan modus menggembosi ban kendaraan korbannya.

Dua pelaku ditangkap saat beraksi di Jalan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu (29/7/2020) sekitar pukul 14.30 WIB.

Seperti apa dan bagaimana pelaku kejahatan modus menggembosi ban kendaraan beraksi?

Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Sujarwo mengatakan, modus menggembosi ban kendaraan adalah jenis kejahatan jalanan. Biasanya pelaku pengincar motor dan mobil.

Pelaku umumnya lebih dari satu dan berboncengan menggunakan motor. Mereka mencari dan mengikuti mobil di jalan.

Sujarwo mengatakan, para pelaku beraksi di lampu merah saat kendaraan berhenti.

Baca juga: Polisi Tangkap 2 Pelaku Kejahatan Modus Gembosi Ban Mobil dengan Paku Payung

“Pas di lampu merah dimanfaatkan untuk menggunakan sandal atau sepatu yang sudah ditaruh paku ranjau. Paku payung dimodifikasi lah, memang dipersiapkan. Tidak ada yg jual yang dimodif seperti ini,” lanjutnya.

Sujarwo mengatakan, salah satu cara pelaku dalam modus gembos ban yakni mengincar korban yang naik mobil sendirian.

Selain itu, pelaku juga melihat barang-barang incarannya di mobil.

“Dari hasil pemeriksaan memang pelaku mencari korban secara mobile kemudian pengemudi yang memang hanya satu orang,” kata Sujarwo.

Adanya peluang kejahatan kemudian dilihat pelaku untuk beraksi menebarkan paku ranjau seperti berbentuk paku payung.

Baca juga: Kisah Relawan Penyapu Ranjau Paku, Terkumpul 3,5 Ton hingga Diancam Dibunuh

Pelaku bisa membuat paku yang mudah digunakan untuk menggempeskan ban.

“Dia tidak sebar (paku payung). Tapi ditaruh di sandal, kemudian dipepetkan di ban pada saat mobil itu melintas. Sehingga nanti (mobil) diikuti karena pasti gembos ban,” tambahnya.

Cara menghindari modus gembos ban

Sujarwo mengimbau masyarakat memilih tempat yang aman saat mengalami ban kempes di tengah jalan.

Masyarakat diminta tak terburu-buru keluar dari mobil dan melihat kiri kanan.

“Ini untuk antisipasi modus-modus semacam ini. Termasuk kami mengimbau tidak menyimpan barang-barang berharga di dalam mobil,” tambah Sujarwo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Megapolitan
Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Megapolitan
Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com