Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protokol Ketat, Panitia Pemotongan Hewan Kurban di Masjid Istiqlal Dipastikan Bebas Covid-19

Kompas.com - 01/08/2020, 10:32 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat akan melaksanakan pemotongan hewan kurban pada Sabtu (1/8/2020) hari ini.

Ketua Panitia Kurban Masjid Istiqlal Abu Hurairah memastikan pemotongan hewan kurban dilakukan sesuai protokol kesehatan.

Para panitia yang bertugas dalam pemotongan hewan kurban ini juga dipastikan sehat atau bebas Covid-19.

“Iya pasti ketat (protokol kesehatan). Ada ditest Covid-19, ditest swab segala. Jadi kalau ada terdeteksi Covid tidak bakal masuk (jadi panitia),” ujar Abu saat dihubungi, Sabtu ini.

Baca juga: Pembagian Daging Kurban Masjid Istiqlal Diantar dari Rumah ke Rumah

Ia mengatakan, ada 50 panitia yang bertugas dalam pelaksanaan pemotongan hewan kurban.

Selain itu, ada dua tim dokter yang diterjunkan untuk mengawasi pelaksanaan pemotongan hewan kurban.

“Dari Dinas KPKP (Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan) ada tujuh orang dokter kesehatan untuk memeriksa hewan dan dokter untuk mengecek (kesehatan) panitia,” kata Abu.

Abu mengatakan, panitia memiliki tugasnya masing-masing. Ada yang bertugas menyembelih hewan dan ada pula yang bertugas membungkus daging usai.

Kemudian, ada juga yang bertugas untuk melakukan pendistribusian langsung ke rumah-rumah warga.

Baca juga: Dua Dokter Spesialis Akan Awasi Pemotongan Hewan Kurban Di Masjid Istiqlal

Hingga Sabtu ini, ada 20 sapi dan 15 ekor kambing yang akan dipotong rumah pemotongan hewan (RPH).

Dua di antaranya merupakan hewan kurban milik Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, yakni sapi berjenis peranakan ongole (PO) dengan berat di atas 1 ton.

“Ada 20 sapi dan 15 kambing yang akan dikurbankan. Tiga sapi sudah didistribusikan hidup-hidup ke lembaga, jadi tinggal 17 sapi,” kata dia.

Abu mengatakan, proses pemotongan hewan kurban dilakukan tertutup. Hanya panitia yang diperbolehkan berada di kawasan RPB Masjid terbesar di Asia Tenggara itu.

Selama proses pemotongan hewan kurban, hanya panitia yang diperbolehkan berada di kawasan Masjid terbesar di Asia Tenggara itu.

“Tertutup (hanya panitia yang ada di lokasi(. Untuk media aja dibatasi masuk untuk foto hewan kurbannya,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com