BEKASI, KOMPAS.com - Enam sekolah di Bekasi, Jawa Barat, mulai melakukan simulasi belajar dengan metode tatap muka di kelas di tengah pandemi Covid-19 ini pada Senin (3/8/2020).
Enam sekolah itu adalah SMPN 2 Kota Bekasi, SMP Victory, SMP Nassa, SDN Pekayonjaya VI, SD Negeri Jaticempaka VI, dan SD Al Azhar VI.
Pemkot Bekasi mengizinkan simulasi sekolah tatap muka itu hingga 28 Agustus ini.
Pembelajaran tatap muka berlangsung empat jam mulai pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB.
Baca juga: Hari Ini SMPN 02 Bekasi Mulai Belajar Tatap Muka di Tengah Pandemi
Meski murid-murid memulai kegiatan belajar pukul 08.00 WIB, mereka diwajibkan tiba di sekolah pukul 07.00 WIB. Hal itu untuk proses pengecekan protokol kesehatan ketika sampai di sekolah.
Kepala Sekolah SMPN 02 Samsu mengatakan, murid yang mengikuti belajar tatap muka di sekolah harus mendapat izin dari orangtua mereka. Setiap masuk ke sekolah, siswa-siswi harus menunjukkan surat izin dari orangtua yang telah ditandatangani dan dibubuhi materai.
Di SMPN 02, 67 persen siswa kelas VII diizinkan orangtua mereka belajar tatap muka. Kelas VIII hanya 16 persen yang diizinkan orangtua mereka belajar tatap muka di kelas, demikian juga kelas IX hanya 17 persen yang diizinkan.
Siswa-siswi dan guru juga harus bebas dari Covid-19 berdasarkan keterangan dokter.
Samsu mengatakan, belajar tatap muka di sekolah dilakukan bergantian setiap hari. Satu kelas hanya ada 18 orang siswa yang belajar tatap muka di kelas.
Baca juga: Enam Sekolah Simulasi KBM Tatap Muka di Bekasi
“Ada tiga kelas yang diizinkan belajar tatap muka. Kelas VII ada 18 orang, kelas VIII ada 18 orang, dan kelas IX ada 18 orang. Jadi siswa yang belajar setiap harinya berubah,” ucap Samsu.
Ia mengatakan, ada sebagian murid yang tidak kebagian untuk belajar tatap muka dalam sebulan masa simulasi.
Siswa-siswi yang tidak kebagian belajar tatap muka harus belajar dengan metode jarak jauh secara online atau dalam jaringan (daring). Samsu mengatakan, ada jadwal pembelajaran siswa, baik itu melalui daring maupun tatap muka.
Sekolah telah membagi jadwal guru untuk mengajar secara daring ataupun tatap muka. Dengan demikian, semua murid di SMPN 02 bisa mengikuti pelajaran, entah secara daring atau tatap muka di kelas.
Ia memastikan bahwa pembelajaran tatap muka tidak berarti menghilangkan kegiatan belajar secara daring. Sebab, siswa yang tidak belajar tatap muka tetap belajar secara daring.
Juru Bicara Sekolah Role Model di Bekasi, Hadi Sunaryo, mengakui, hingga kini Pemkot Bekasi belum dapat izin dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk kegiatan belajar tatap muka itu.