DEPOK, KOMPAS.com - Universitas Indonesia (UI) mengklaim tiga mahasiswanya dari Fakultas Teknik, yakni Fadhil Nurrohman, Zahra Syahrika, dan Satria Bagas tengah merancang kapal ambulans yang diperkirakan dapat membantu penanganan Covid-19 di pulau-pulau terpencil.
Ketiganya merupakan mahasiswa Program Studi Teknik Perkapalan UI 2017 yang terdorong merancang kapal tersebut lantaran sulitnya tenaga medis mengakses layanan kesehatan di banyak pulau.
Kelak, kapal ambulans bernama SINAU BOAT-19 (Smart Integrated Ambulans For Covid-19 - Ambulans Pintar Terintegrasi untuk Covid-19) itu didesain untuk penanganan dan pemindahan pasien Covid-19 dari pulau yang kurang fasilitas kesehatan menuju pulau dengan fasilitas kesehatan memadai.
Baca juga: Mahasiswa UI Rancang Kapal Ambulans untuk Pasien Covid-19
“Inovasi itu dirancang untuk menjawab kebutuhan transportasi laut guna memobilisasi pasien Covid-19 di pulau-pulau terpencil Indonesia. Kami harapkan dapat menjawab kebutuhan akan akses terhadap fasilitas kesehatan penunjang,” ujar Fadhil Nurrohman melalui siaran pers Universitas Indonesia yang diterima Kompas.com, Selasa (4/8/2020).
“Kapal ambulans ini juga dapat menjadi rumah sakit sementara bagi pasien untuk mendapatkan perawatan. Kapal ini kami rancang dengan desain yang dapat mengurangi kontak langsung antara tim medis dan kru kapal agar tidak dengan mudah terpapar virus,” kata Achmad Riadi dalam keterangan yang sama.
Kapal itu diklaim akan dilengkapi dengan teknologi Internet of Things (IOT) berupa sistem pemanggil perawat, sistem pintu pintar, dan sistem lampu pintar yang dapat diakses langsung melalui smartphone tim medis dan pasien.
Jika pasien membutuhkan bantuan dalam keadaan darurat, perawat dan dokter dapat memantau keadaan pasien dengan koneksi aplikasi di dalam gawai pintar para tenaga medis.
"Teknologi ini diharapkan dapat mengurangi kontak fisik antara pasien dan tim medis agar mencegah terjadinya penularan Covid-19 di dalam kapal," tambah Kepala Kantor Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Amelita Lusia.
Kapal itu dibagi menjadi dua zona yaitu zona merah dan zona hijau. Pada zona merah (dek utama) dijadikan tempat penanganan pasien Covid-19, sedangkan zona hijau dijadikan tempat kru kapal.
Pada zona merah, terdapat empat jalur utama yaitu jalur hijau, merah, biru, dan ungu. Terdapat beberapa akses untuk ke dek kru kapal yaitu melalui tangga depan kapal ataupun tangga vertikal di bagian belakang kapal.
Pemisahan berdasarkan zona ini dimaksudkan untuk menekan peluang penularan Covid-19 antara pasien dan kru kapal.
Selain itu, terdapat ruang sterilisasi bagi tim medis dari atau menuju ruang pasien. Dalam desain yang sama, setiap ruangan pada zona merah nantinya juga dipasangi lampu ultraviolet C yang dapat mensterilkan ruangan.
"Desain SINAU BOAT-19 telah dipresentasikan di ajang LAI2 Covid-19 (Lomba Aplikasi Inovatif dan Inspiratif untuk Covid-19 di Indonesia) yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada 22 April–23 Juli 2020 yang lalu, diikuti oleh 138 tim," ungkap Amelita.
"Tim SINAU BOAT-19 berhasil meraih Juara 3 pada sub-lomba kapal transporter," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.