Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pekerja Migran yang Dikarantina di RSD Wisma Atlet Bertambah 90 Orang

Kompas.com - 04/08/2020, 18:22 WIB
Sabrina Asril

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dikarantina di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat setelah repatriasi bertambah 90 orang, berdasarkan data yang diterima, Selasa.

Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian di Jakarta, Selasa mengatakan hingga hari ini terdapat 831 orang PMI repatriasi dari luar negeri yang dikarantina di RSD Wisma Atlet, 731 orang di antaranya telah melakukan tes Covid-19 baik tes usap (swab test) maupun tes cepat (rapid test).

"PMI dengan status positif Covid-19 melalui swab test, 600 orang dari wisma Pademangan, 22 orang dari hotel, rapid test (reaktif) 109 orang," kata Aris seperti dikutip Antara, Selasa (4/8/2020).

Baca juga: UPDATE: RSD Wisma Atlet Kemayoran Rawat 1.396 Pasien Covid-19

Sebelumnya, pada Senin (3/8/2020), Aris melaporkan jumlah PMI repatriasi positif Covid-19 yang dikarantina di RSD Wisma Atlet berjumlah 741 orang.

Aris mengatakan dari 741 orang tersebut, 679 orang di antaranya telah dites Covid-19, terdiri dari 570 orang yang dinyatakan positif Covid-19 dengan tes usap (swab test) dan 109 orang yang dinyatakan reaktif dengan tes cepat (rapid test).

"Swab 570 orang. 548 orang dari Wisma Pademangan, 22 orang dari hotel. Rapid test 109 orang," ujar Aris dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

 

Adapun 109 orang yang reaktif dari hasil rapid test itu terdiri dari 74 PMI yang datang tanggal 10 Juli, 3 PMI datang tanggal 12 Juli, 1 PMI datang tanggal 13 Juli, 14 PMI datang tanggal 14 Juli, 4 PMI datang tanggal 15 Juli, 2 PMI datang tanggal 16 Juli, 4 PMI datang tanggal 18 Juli, 1 PMI datang tanggal 21 Juli, 1 PMI datang tanggal 25 Juli, dan 5 PMI datang tanggal 26 Juli.

Namun, jumlah PMI repatriasi yang melaksanakan karantina di Jakarta berkurang 131 orang jika dibandingkan dengan data yang dilaporkan Kogabwilhan I pada Senin.

Aris melaporkan bahwa total PMI repatriasi yang melaksanakan karantina di Jakarta setelah pulang ke Tanah Air (repatriasi) pada Selasa, berjumlah 3.240 orang dari total repatriasi yang dilakukan sebanyak 70.353 orang.

Kemarin, Aris mengatakan jumlah PMI yang dikarantina di Jakarta sebanyak 3.371 orang dari total 69.701 repatriasi yang telah dilakukan pemerintah.

Selain itu, total PMI repatriasi dari luar negeri yang telah kembali ke daerah asal masing-masing yang dilaporkan pada Selasa berjumlah 67.030 orang. Sedangkan pada Senin kemarin, PMI yang telah dibolehkan kembali ke daerah asal masing-masing berjumlah 66.330 orang.

Dengan demikian, jumlah PMI repatriasi yang telah kembali ke daerah asal masing-masing, pada Selasa, meningkat 700 orang jika dibandingkan dengan data yang dilaporkan pada Senin.

Selain 831 orang yang dikarantina di RSD Wisma Atlet, 3.240 orang PMI repatriasi itu juga dikarantina pada sejumlah hotel dan tempat inap di DKI Jakarta, seperti Wisma Pademangan (2.065 orang), hotel (239 orang), dan Rumah Perlindungan dan Trauma Center Jakarta Timur (105 orang).

Baca juga: UPDATE: RSD Wisma Atlet Kemayoran Rawat 1.396 Pasien Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com