DEPOK, KOMPAS.com - Sejak digelar pada 22 Juli 2020 lalu, Operasi Patuh Jaya disebut paling banyak menjaring pelanggaran lalu lintas di Kota Depok, Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Depok Kompol Erwin Aras Genda.
"Evaluasinya adalah Kota Depok menjadi penyumbang terbesar pelanggaran yang ada di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya," kata Erwin pada Selasa (4/8/2020).
"Kebanyakan pelanggaran didominasi oleh melawan arus, sekitar 1.600 pelanggaran," ujar dia.
Baca juga: Hari Ke-12 Operasi Patuh Jaya, Polisi Lebih Banyak Menegur daripada Tilang Pelanggar Lalu Lintas
Total, ada sekitar 7.200 pelanggaran yang terjaring Operasi Patuh Jaya di Depok hingga hari ini. Sekitar 4.600 pelanggaran berakhir teguran, sementara 2.600 sisanya berakhir penilangan.
Erwin berujar, perilaku berkendara melawan arus di Depok paling banyak ditemui di Jalan Raya Bogor, tepatnya dekat gerbang tol Cisalak 1.
Selain itu, pemotor melawan arus juga banyak ditemui di Jalan Raya Nusantara, di mana kebanyakan pelanggar merupakan kalangan ibu-ibu sepulang dari pasar.
Baca juga: 10 Hari Operasi Patuh Jaya, Polda Metro Tilang 23.000 Pelanggar
Sementara itu, di bilangan Tole Iskandar dan Margonda Raya yang terbilang akses cukup ramai di Depok, jumlah pelanggaran tak seberapa.
"Selain didominasi oleh pengendara melawan arus lalu lintas, pelanggaran kedua terbanyak adalah pemotor tidak menggunakan helm. Kemudian ada pelanggaran lainnya termasuk pengendara tidak mengenakan sabuk pengaman, berkendara menggunakan handphone, dan sebagainya," jelas Erwin.
"Ini menjadi evaluasi kami selama Operasi Patuh Jaya," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.