JAKARTA, KOMPAS.com - "Di rezeki saya ini ada hak orang lain," kata Monica Soraya Hariyanto (41), perempuan yang mengadopsi enam bayi sejak bulan Februari 2020.
Monica merasa dirinya orang yang egois jika tak berbagi terhadap sesama, sedangkan ia memiliki rezeki lebih yang dititipkan kepadanya.
Monica lahir pada 3 April 1979. Ia lahir dari ayahnya yang berasal dari Madura dan ibu asli Manado.
Monica lulus dari SMA 3 Jakarta dan melanjutkan studi Arsitektur di Universitas Trisakti.
Ia menikah dengan Haryanto Duryat dan dikarunia empat anak.
Baca juga: Cerita Monica Soraya Adopsi Enam Bayi, Ingin Berikan Hidup Layak, Tak Lupakan Ibu Kandung...
Dalam kesehariannya, Monica lebih senang dikenal sebagai aktivis sosial. Ia banyak berkegiatan sosial bersama rekan-rekan perempuan di Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Bidadari Indonesia.
Di sana, ia menjabat sebagai ketua umum.
Kegiatan Bidadari Indonesia meliputi pemberian kursi roda, memberikan gerobak untuk usaha, pengobatan gratis, menyantuni anak asuh, memperbaiki rumah, dan memberikan bantuan lain.
Selain bergerak di bidang sosial, Monica juga bergiat di dunia hiburan. Monica menjabat sebagai Presiden Direktur (Insan Sinema Indonesia) ISI Production, sebuah rumah produksi.
Monica juga menjabat sebagai Presiden Direktur Maharesi Maheswari Nusantara Gemilang.
"Saya dan teman-teman itu suka blusukan ke kampung-kampung," kata Monica saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/8/2020).
Baca juga: Cerita Monica Soraya Adopsi Enam Bayi, Ingin Berikan Hidup Layak, Tak Lupakan Ibu Kandung...
Ormas pimpinannya punya cabang-cabang di daerah. Perwakilan daerah itu yang banyak memberikan informasi ke dirinya termasuk tentang bayi-bayi adopsinya.
"Mereka (hubungi lewat) Whatsapp, menceritakan kondisi mereka ke nomor saya," tambahnya.
Ia selalu berpikir bagaimana hidupnya bisa berarti untuk orang lain. Monica yang menerima informasi bayi terlantar dan meninggal lantaran tak diurus orangtua kemudian memutuskan untuk bergerak.
Ia teringat kepada almarhum ayahnya. Ayahnya selalu berpesan kepada Monica, "Di dunia ini ada dua pilihan, jadi orang baik atau jahat. Ayah bilang harus selalu jadi orang baik."