JAKARTA, KOMPAS.com - Kuota internet masih jadi persoalan dalam proses belajar jarak jauh antara murid dan guru. Biaya untuk membeli kuota internet jadi masalah utamanya.
Bukan hanya murid, problem yang sama juga dirasakan para guru.
Edi, salah satu kepala sekolah SMA swasta di Jakarta mengatakan, setidaknya satu orang guru bisa mengeluarkan uang Rp 100.000 bahkan lebih untuk membeli kuota internet per minggu.
"Ya kalau guru ini kan kadang tiap minggu lebih dari Rp 100.000," ucap Edi dalam diskusi bertema Suka dan Duka Belajar dari Rumah, yang disiarkan Radio Smart FM, Sabtu (8/8/2020).
Edi menyebut beberapa alasan yang mendasari guru-guru mengeluarkan uang lebih untuk membeli kuota.
Baca juga: Survei KPAI: 43 Persen Siswa Keluhkan Kuota Internet untuk Pembelajaran Daring
Kata dia, selain mengajar, guru juga wajib mengikuti rapat online dan juga webminar. Kegiatan online tersebut menyedot kuota yang cukup banyak.
"Belum ada Undangan-Undangan Dinas kalau kami webminar ya, sekarang ini kalau tidak ikut webminar ketinggalan zaman. Kami selalu ikuti," kata Edi.
Untuk itu Edi memberikan solusi guna menekan pengeluaran untuk beli kuota internet, Edi meminta agar guru-guru bekerja di sekolah.
Sebab di sekolah terdapat akses internet yang dipancarkan melalu wifi dan dapat digunakan untuk mengajar serta mengikuti berbagai webminar.
Baca juga: Kebaikan terhadap Sesama, Laptop hingga Internet Gratis di Warung Kopi untuk Belajar Daring
"Tapi sekarang saya mensiasati dalam kondisi ini bapak ibu guru jangan dirumah lah datang ke sekolah kan disekolah sudah ada fasilitas. Wifi (sinyal) dari dulu bagus," kata Edi.
Anjuran pergi ke sekolah menurut Edi berlaku bagi guru yang tubuhnya kondisi sehat, artinya tidak sakit pilek dan batuk.
"Karena kondisi Maret memang tidak dipersilahkan datang, mulai bulan Juli guru-guru saya harapkan hadir kecuali dalam kondisi batuk dan pilek jangan hadir lah gitu karena memperingan biaya guru," ucap Edi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.