Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Satpol PP Tak Memadai, Anies Diminta Beri Insentif ke RT/RW untuk Pengawasan Protokol Kesehatan

Kompas.com - 09/08/2020, 21:19 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD Fraksi PDI-P Gilbert Simanjuntak meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi insentif bagi RT dan RW untuk mengawasi protokol kesehatan di tengah masyarakat.

Menurut Gilbert, sumber daya yang dimiliki DKI saat ini tak memadai untuk mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan di masyarakat.

"Dia (Anies) tidak mampu melakukan pengawasan, Satpol PP tidak cukup. Lalu apa yang cukup? Yaitu RT/RW kasihlah insentif ke mereka," kata Gilbert saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/8/2020).

Baca juga: Jokowi: Kunci Pengendalian Covid-19 Ada di Tingkat RT/RW

Selain itu, Gilbert menuturkan, RT/RW hendaknya diberi wewenang untuk menindak pelanggaran-pelanggaran protokol kesehatan yamg terjadi di lingkungan.

Saat ini, Pemprov memang memiliki gugus tugas hingga ke level RT/RW. Namun, efektivitasnya masih perlu dipertanyakan.

Dugaan-dugaan penyebaran Covid-19 dari pasien yang isolasi mandiri sering terdengar. Selain itu, pelanggaran protokol kesehatan seperti penggunaan masker sudah lumrah terjadi di permukiman padat penduduk.

Dengan pemberian insentif, kata Gilbert, tentu akan menimbulkan rasa tanggung jawab lebih bagi pejabat RT/RW terkait pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan di wilayahnya.

"RT/RW itu mesti diberdayakan, enggak bisa hanya mengandalkan 'Kami sudah melakukan tes sekian banyak, hasilnya segala macam'. Mereka harus diberdayakan untuk mengawasi di bawah dalam jangka panjang," ujar Gilbert.

Baca juga: Sebaran 1.893 Kasus Baru Covid-19, Penambahan Tertinggi di DKI Jakarta

Ia kemudian menyampaikan, Pemprov DKI terlalu banyak menggelontorkam uang untuk melakukan pengetesan. Namun, pengetesan itu terasa percuma tanpa ada tindak lanjut sehingga jumlah pasien positif terus bertambah.

Adapun Jakarta kembali mencatatkan jumlah penambahan kasus positif Covid-19 tertinggi pada Sabtu (8/8/2020), dengan 721 kasus baru. Positivity rate dari total warga yang menjalani tes usap atau swab test pun sangat tinggi, yakni 7,4 persen.

Dengan begitu, jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta hingga Sabtu mencapai 25.242 orang.

Dari jumlah tersebut, 15.710 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 934 orang meninggal dunia.

Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 6.914 spesimen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com