DEPOK, KOMPAS.com – Kota Depok saat ini menyandang status sebagai satu-satunya zona merah Covid-19 nasional di Provinsi Jawa Barat, sebagaimana diumumkan oleh Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Nasional Wiku Adisasmito, Kamis (6/8/2020) lalu.
Sebagai informasi, Kota Depok memang sudah berbulan-bulan bercokol sebagai kota dengan total kasus Covid-19 terbanyak di Jawa Barat sampai hari ini.
Hingga data diperbarui pada Minggu (9/8/2020), Pemerintah Kota Depok sudah mencatat total laporan 1.422 kasus Covid-19.
Baca juga: Depok Masuk Kategori Zona Merah Covid-19
Sementara itu, belum ada kota atau kabupaten lain di Jawa Barat, berdasarkan situs resmi pikobar.jabarprov.go.id yang melaporkan jumlah kasus Covid-19 lebih dari 1.000 di wilayahnya.
Lonjakan kasus aktif
Gambar di bawah ini adalah grafik kasus aktif Covid-19 di Depok. Kasus aktif merupakan jumlah pasien positif Covid-19 yang sedang dirawat, baik diisolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit.
Apabila menilik grafik di atas, tampak jelas bahwa ada tanda-tanda Kota Depok sedang menuju gelombang kedua. Lonjakan pesat kasus aktif Covid-19 di Depok selama 10 hari terakhir, atau sejak 31 Juli 2020, terekam dengan jelas.
Baca juga: UPDATE 9 Agustus: Total 1.422 Kasus Covid-19 di Depok, 1 Pasien Meninggal Dunia
Beberapa kali Kota Depok menoreh rekor temuan kasus Covid-19 tertinggi, sedangkan jumlah pasien yang dinyatakan pulih sedikit.
Mari kita lihat lebih rinci:
31 Juli 2020
Kasus baru : 17 pasien
Pulih : 2 pasien
Tambahan kasus aktif sebanyak 15 pasien, meningkatkan jumlah kasus aktif dari 187 menjadi 202.
1 Agustus 2020
Kasus baru : 19 pasien
Pulih : 1 pasien
Tambahan kasus aktif sebanyak 18 pasien, sehingga jumlah kasus aktif bertambah menjadi 220.
2 Agustus 2020
Kasus baru : 25 pasien
Pulih : 12 pasien
Wafat : 1 pasien
Tambahan kasus aktif sebanyak 12 pasien. Total pasien Covid-19 dirawat di Depok menjadi 232 orang.
3 Agustus 2020
Kasus baru : 21 pasien
Pulih : 11 pasien
Wafat : 1 pasien
Terdapat tambahan 9 kasus aktif, sehingga total pasien Covid-19 dirawat di Depok menjadi 241 orang.