Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2020, 08:51 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terinspirasi dari seorang pemulung yang mencari ponsel bekas untuk membantu anak-anaknya tetap bisa belajar dari rumah di tengah pandemi Covid-19, membuat wartawan yang tergabung dalam inisiasi #WartawanLintasMedia membuat gerakan #PonselPintarUntukPelajar.

Mereka membagikan 25 ponsel kepada pelajar yang tergabung di komunitas Rumah Belajar Pelangi Nusantara, Rawamangun, Jakarta dan Perpustakaan Alternatif Jakarta, Ancol, Jakarta.

“Sejak kami mendistribusikan donasi publik ini, kami bertemu banyak keluarga yang hanya punya satu ponsel yang dipakai secara bergantian oleh orang tua untuk mencari nafkah dan juga oleh anak-anak mereka untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ),” kata perwakilan #WartawanLintasMedia, Margareth Aritonang dalam keterangan tertulis, Minggu (9/8/2020).

Baca juga: Baru Beli Handphone untuk Belajar Online, Siswa SMA Ini Dijambret

Menurut Margareth, situasi ini memberi tantangan belajar siswa dan juga menghambat keluarga mencari nafkah di tengah pandemi.

Ia menambahkan, proses pengumpulan donasi ponsel bekas dan uang tunai masih berlangsung hingga 31 Agustus 2020.

“Tantangan terbesar yang kami hadapi adalah verifikasi data dari pelajar yang membutuhkan bantuan ponsel. Tahapan verifikasi ini membutuhkan waktu, kerja keras, dan keteguhan, mengingat kami harus mengecek dokumen pengajuan penerima manfaat satu persatu agar ponsel yang didistribusikan tepat sasaran,” tambah Margareth.

Baca juga: Wakaf Salman ITB Galang Donasi untuk Beli Ponsel bagi Siswa Belajar Online

Tantangan lain, lanjut Margareth adalah sebagian pelajar yang membutuhkan kesulitan melengkapi persyaratan karena banyak murid yang tidak bisa menerima rapor karena sekolah tidak beroperasi normal setelah penerapan kebijakan PJJ.

Sementara rapor, KTP, dan KK adalah sebagian syarat yang harus dipenuhi penerimaan ponsel bekas.

Hingga Minggu (9/8/2020), tim sudah mengumpulkan lebih dari 100 ponsel bekas. Ada sekitar 200 pelajar dari Meurauke hingga Sabang yang menghubungi untuk meminta bantuan donasi ponsel.

#PonselPintarUntukPelajar adalah satu dari serangkaian program pengumpulan donasi yang telah dilakukan #WartawanLintasMedia sejak awal merebaknya virus Covid-19 di pertengahan Maret lalu.

Selain mengumpulkan dan membagikan ponsel, kami juga mengumpulkan donasi uang tunai melalui https://kitabisa.com/campaign/ponselpintaruntukpelajar.

Para wartawan juga meluncurkan program #RelawanTemanBelajar untuk mendampingi adik-adik menjalani pelajaran jarak jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com